Kementerian Kesehatan Brasil melaporkan dua kematian akibat infeksi virus Oropouche. Kedua korban adalah wanita di negara bagian yang sebelumnya sehat. Virus ini memiliki gejala mirip dengan demam berdarah dengue (DBD).
Virus Oropouche pertama kali ditemukan di Trinidad dan Tobago pada 1955. Nama virus ini berasal dari daerah Oropouche di Trinidad. Virus ini termasuk dalam famili Peribunyaviridae dan genus Orthobunyavirus. Sejak penemuan awal, virus ini menjadi penyebab utama wabah akut di Amerika Selatan dan Tengah.
Sejak pertama kali ditemukan, kasus infeksi virus Oropouche meningkat di Brasil, Peru, Panama, dan negara-negara lain di Amerika Latin. Wabah besar tercatat terjadi di Brasil pada 1960-an dan 1980-an, dengan ribuan orang terinfeksi. Hingga kini, virus ini masih menjadi sorotan utama otoritas kesehatan Brasil.
Bagaimana Awal Mula Penularan?
Penularan virus Oropouche dimulai dengan gigitan nyamuk Culicoides Paraensis. Nyamuk ini berkembang biak di daerah tropis dengan pemukiman manusia. Virus Oropouche adalah virus RNA dengan tiga segmen genom yang mengkode protein penting untuk replikasi dan virulensi. Penularan utama terjadi melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi. Hingga kini, belum ada laporan penularan langsung dari manusia ke manusia.
Pencegahan yang Dapat Dilakukan
Saat ini, belum ada pengobatan khusus atau antivirus untuk virus Oropouche. Pengobatan bersifat suportif untuk mengurangi gejala dan mencegah komplikasi lebih lanjut. Virus ini menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat di Brasil, dengan lebih dari 7.000 orang terinfeksi pada tahun 2024.
Penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pencegahan gigitan nyamuk. Menggunakan kelambu, obat nyamuk, dan menjaga kebersihan lingkungan dapat membantu mengurangi risiko infeksi. Otoritas kesehatan terus memantau perkembangan kasus dan mengedukasi masyarakat tentang langkah-langkah pencegahan.
Dengan upaya bersama, penyebaran virus Oropouche bisa ditekan. Masyarakat diharapkan tetap waspada dan segera mencari pertolongan medis jika mengalami gejala mirip demam berdarah.