Singapura tidak lagi menempatkan Indonesia sebagai pasar utama turis, berdasarkan data terbaru dari Singapore Tourism Board (STB). Sebelumnya, Indonesia menjadi negara dengan pengunjung terbesar ke Singapura. Namun, kini posisi tersebut telah diambil alih oleh turis asal China.
Menurut laporan dari VN Express, jumlah turis China yang berkunjung ke Singapura mencapai 1,4 juta orang pada paruh pertama tahun ini. Ini menjadikan China sebagai sumber pengunjung terbesar. Hal itu menggeser Indonesia yang sebelumnya berada di posisi teratas dengan 2,3 juta wisatawan sepanjang tahun 2023.
Sebelum pandemi COVID-19, turis Indonesia sering mengunjungi Singapura. Turis Indonesia dengan rata-rata lama inap minimal tiga hari. Namun, perubahan kebijakan visa yang diterapkan pemerintah Singapura sejak Februari telah menarik lebih banyak turis dari China, serta dari Thailand, Vietnam, dan Korea Selatan.
Data dari STB menunjukkan bahwa total kunjungan wisatawan asing ke Singapura mencapai 8,24 juta orang pada periode Januari hingga Juni. Angka ini meningkat 31% dibandingkan tahun lalu dan hampir mencapai tingkat pra-pandemi, yaitu 88%. Kenaikan signifikan dalam jumlah turis China juga berdampak positif pada pendapatan pariwisata Singapura, yang mencapai Rp305 triliun. Angka ini melampaui perkiraan awal STB yang hanya sebesar Rp253 triliun.
Keputusan Singapura untuk membebaskan visa bagi turis dari beberapa negara. Hal tersebut telah terbukti berhasil meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dan menggeser dominasi turis Indonesia. Dengan kebijakan ini, Singapura berhasil menarik lebih banyak pengunjung, terutama dari China, sehingga menempatkan negara tersebut sebagai pasar utama baru dalam industri pariwisata Singapura.