Simak Manfaat Puasa untuk Detoksifikasi Tubuh

Ilustrasi Puasa Ramadan
Foto: Istimewa

Celebrithink.com – Selain menjalankan ibadah, puasa juga merupakan sebuah sistem untuk menetralisir racun atau membantu untuk detoksifikasi. Tubuh terkadang perlu melakukan proses detoksifikasinya sendiri.

Namun lantaran pola nutrisi dan kebiasaan hidup yang kurang baik, membuat proses detoksifikasi menjadi lebih berkurang fungsinya. Terlebih lagi apabila banyak mengonsumsi makanan yang tidak sehat, kurang minum air putih, sering mengonsumsi makanan cepat saji, dan kurang tidur. Hal itu akan mengganggu ke proses detoksifikasi.

Puasa merupakan pengaturan agar tubuh bisa detoksifikasi dengan lancar kurang lebih sekitar 12–14 jam. Seperti halnya saat kita tidur yang menjadi proses detoksifikasi tubuh. Di saat sedang tidak berpuasa, sebenarnya kita melakukan proses detoksifikasi saat tidur sehabis makan malam.

Ada jeda waktu dari setelah makan malam, kemudian baru disarankan untuk tidur. Sebab pada saat setelah makan, tubuh akan memproduksi insulin. Sementara jika langsung tidur, maka liver tidak memproduksi secara alami. Oleh karena it, jangan langsung tidur sehabis makan malam. Sebisa mungkin tahan kurang lebih sekitar 2–4 jam, lalu tidur kurang lebih 7–8 jam.

Menjaga pola hidup sehat selama Ramadhan bisa diterapkan dengan mengonsumsi makanan sehat saat sahur agar gizi tercukupi. Karenan penting makronutrien dan mikronutrien seimbang saat santap sahur.

Makronutrien dilengkapi dengan karbohidrat, dan bukan yang glukosanya tinggi.
Adapun mengenai glycemic load. Itu berarti kadar gula darah itu bisa menetap, tidak terlalu tinggi bahkan nanti akan turunnya lebih cepat. Kombinasikan juga dengan protein yang harus cukup sesuai dengan berat badan tubuh.

Di samping itu, perlunya memenuhi kebutuhan lemak baik. Kandungan tersebut bisa didapatkan dari avokad, susu almond, chia seed, omega 3, sampai olive oil yang dapat dipenuhi saar konsumsi sahur.

Populer video

Berita lainnya