Syafrudin bin Rahmat, ayah Dimas Seto sebelum meninggal pada Sabtu, 21 Mei 2022 rupanya sempat memberi tanda. Untuk itu, sebelum kepergiannya, Dimas Seto bersama keluarga yang lain berkumpul.
“Paling tandanya itu ya minta kumpul semua, cuma satu jam, abis itu selesai,” ucap Dimas Seto saat ditemui di TPU Tanah Kusir, Jakarta, Minggu (22/5).
Selain itu, Dimas Seto bersyukur bisa menuntun ayahnya membaca kalimat tauhid dan diikuti ayahnya cuma sekali tarikan nafas hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhir.
“Ayah itu kan pas kena stoke ada gangguan motorik bicaranya, tapi yang saya sedih dimasukkan selang di makanan dari hidungnya, itu kan sakit sampai ke lambung,” katanya.
“Waktu itu di ngomong Lailaha Ilallah, saya bilang kok ngomong kalimat itu fasih tapi yang lainnya enggak bisa. Aya cukup tenang disitu, terus dua hari sebelum meninggal dia bilang ‘Ayo kumpul semua’ hari Jum’t subuh ya,” Dimas Seto menambahkan.
Kini, Dimas Seto bersama keluarga yang lain mengaku sudah ikhlas dengan kepergian sosok yang mereka sayangi.
“Ibaratnya sedih tapi bahagia ya kami disaat melepasnya keluarga berkumpul semuanya di ICU itu. Kami sebagai ukay muslim dan sebagai anak berkewajiban membimbing beliau mengucapkan Lailaha Ilallah, kami bilang kami ikhlas, terus kami bilang insya allah semua akan bertemu nanti ya,” pungkasnya.
