Riri Khasmita, mantan ART yang pernah bekerja mengurusi mendiang ibunda Nirina Zubir, dihadirkan polisi saat preskon terkait kasus mafia tanah yang dilakukannya, dengan dua tersangka lainnya, yakni sang suami dan notaris.
Saat Nirina Zubir bertemu dengan Riri Khasmita yang sudah mengenakan baju tahanan, dia terlihat emosional. Dia sampai tak bisa berkata-kata pada awak media.
“Saya juga harus menata emosi saya karena ini pertemuan pertama saya setelah orang di belakang saya ini ditetapkan jadi tersangka dan ditahan,” ucap Nirina Zubir saat jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (18/11).
Wanita berusia 41 tahun itu tak menyangka, kebaikan yang selama ini diberikan keluarganya pada Riri Khasmita dibalas dengan cara menggelapkan surat tanah milik ibunya, Cut Indria Marzuki.
“Khususnya saudara riri yg ibu saya selamatkan dari keluarga tirinya yang tidak menerima dia dibawa ke rumah ibu saya, diberikan pekerjaan yang layak, ini dia orangnya,” kata Nirina.
Selain itu, saat mereka bertemu, permintaan maaf juga tak terucap dari Riri Khasmita, walau Nirina juga tak mengharapkannya. Namun, Riri Khasmita malah memberikan tatapan sinis kepadanya.
“Berat sekali hati saya untuk bertemu dengan saya dan tidk ada minta maaf. Jalan saja dia masih berank menatap mata saya (sinis) seperti itu,” tutup Nirina.
Seperti diberitakan, keluarga Nirina Zubir menjadi korban mafia tanah. Pelakunya sendiri adalah ART yang sudah sejak 2009 kerja menjaga mendiang ibunya dan sudah dianggap seperti saudara sendiri.
Riri Khasmita diduga menggelapkan enam sertifikat milik keluarga Nirina Zubir yang mengganti dengan namanya. Enam sertifikat itu berupa dua tanah kosong yang sudah dijual, dan empat sertifikat tanah dan bangunan yang sudah diagunkan ke bank dan mencapai kerugian total Rp 17 miliar.