Celebrithink.com – Burnout kerap menjadi masalah yang dialami para pekerja. Apalagi untuk pekerjaan dengan tingkat kesulitan tinggi, di tengah kondisi pandemi seperti sekarang ini. Tak pelak, banyak karyawan yang merasa frustasi dalam merampungkan pekerjaannya.
Agar masalah ini tidak berlarut-larut, para pekerja harus mengubah cara kerjanya agar lebih efektif. Setidaknya, seberat apapun tingkat pekerjaan yang diberikan, akan dapat diselesaikan dengan baik.
Dilansir dari press rilis Riliv, berikut ini 5 cara yang dapat diterapkan oleh perusahaan atau karyawan, baik ketika sedang bekerja di kantor atau rumah.
Memahami Pengaruh Negatif Burnout Bagi Karyawan
Memberikan usulan kepada manajer tentang cara mengatur stress dan perasaan letih saat bekerja. Lokakarya dapat menjadi program yang tepat untuk memberikan wawasan kepada karyawan untuk mengatasi Burnout.
Mengubah Jam Kerja Karyawan
Perhatikan jam kerja di kantor. Jika ada karyawan yang masuk kerja jam 8 pagi, tetapi masih belum diizinkan pulang jam 9 malam, maka bicarakan kepada atasan.
Beri tahu tentang penyesuaian biaya dan dampak Burnout pada karyawan. Produktivitas internal perusahaan dapat menurun akibat dampak dari Burnout yang mengganggu ketahanan kerja.
Perbaiki budaya Kerja
Budaya kerja perusahaan yang transparan, apresiasi dari atasan atas usaha karyawan, serta memperhatikan work life balance akan lebih meningkatkan kesejahteraan karyawan. Sehingga keinginan karyawan untuk mengundurkan diri akan berkurang.
Mengadakan Partnership Program Kesehatan Mental
Lakukan diskusi bersama atasan untuk menyampaikan kritik dan saran terhadap beban kerja. Stress berat menjadi masalah kesehatan mental yang sering dihadapi karyawan.
Sehingga, perusahaan dapat mengadakan program kesehatan mental dengan partnership. Ada beragam layanan mulai dari asesmen kesehatan mental, self help content, sampai konseling kepada psikolog berpengalaman dan profesional yang dapat diperoleh hanya dalam satu akses.
Atur Jadwal Pertemuan Untuk Evaluasi
Mengadakan pertemuan dengan karyawan dapat menangkal efek dari burnout. Saling berinteraksi dalam membenahi masalah pekerjaan layaknya waktu dan sistem kerja.
Tampung setiap pendapat dari masing-masing karyawan. Pendapat mereka sangat penting sebagai bahan evaluasi atas kemajuan perusahaan. Dengan begitu, karyawan seakan lebih dihargai agar terhindar dari sikap ‘acuh tak acuh’.
