Methosa Rilis ‘Adu Domba’ Buat Hari HAM 2025, Sentil Kasus Munir Hingga Marsinah!

Pic by Sabs

Celebrithink.com – Dunia musik Indonesia lagi gak baik-baik saja kalau soal kritik sosial, tapi band rock Methosa baru saja membuktikan kalau nyali mereka belum ciut! Memperingati Hari Hak Asasi Manusia (HAM) 2025, Methosa resmi merilis single provokatif berjudul “Adu Domba”.

Lagu yang dirilis pada 12 Desember 2025 ini bukan sekadar buat nambah playlist Spotify kamu, Celeb-Thinkers. Ini adalah sebuah pernyataan sikap yang keras dan berani terhadap kondisi penegakan hukum dan kemanusiaan di tanah air.

Menolak Lupa: Dokumentasi Perlawanan Lewat Lirik

Yang bikin merinding, lirik lagu “Adu Domba” ini seolah jadi ensiklopedia pelanggaran HAM berat di Indonesia. Methosa nggak ragu menyebutkan simbol-simbol perjuangan yang mungkin mulai dilupakan generasi instan:

  • Aksi Kamisan di depan Istana.
  • Perjuangan Ibu Sumarsih demi keadilan Wawan.
  • Gugatan Suciwati atas pembunuhan aktivis Munir.
  • Hingga tragedi yang menimpa Marsinah dan Salim Kancil.

Lewat lagu ini, Methosa ingin memastikan generasi mendatang nggak buta sejarah. Mereka mencatat sejarah kelam demokrasi kita dalam bentuk musik yang gampang diakses, biar kita semua tetap ‘melek’ sama yang namanya keadilan.

“Kami Tak Cari Uang, Kami Tak Cari Perang!”

Bagian reff lagu ini beneran ngena banget: “Kami tak cari uang, kami tak cari perang, yang kami cari keadilan.” Lirik ini menyentil fenomena impunitas, di mana pelaku pelanggaran HAM seolah jadi “serigala berjubah hak asasi manusia”. Methosa memperingatkan kita semua lewat judulnya: “Adu Domba”. Musuh kita bukan sesama warga, tapi praktik kekuasaan yang hobinya memecah belah solidaritas rakyat demi melanggengkan kekuasaan mereka. Deep banget, kan?

Puncaknya di Festival Rawat Suara Warga

Perilisan lagu ini juga jadi rangkaian menuju Festival Rawat Suara Warga yang bakal digelar pada 13 Desember 2025 di Komunitas Salihara Arts Center, Jakarta. Festival ini jadi titik temu lintas isu dan komunitas yang didukung penuh oleh aliansi masyarakat sipil.

Bagi Methosa, HAM itu bukan konsep awang-awang yang cuma ada di buku teks sekolah. HAM adalah fondasi biar kita bisa hidup manusiawi, setara, dan bermartabat tanpa rasa takut.

Methosa sudah membuktikan konsistensi mereka. Musik bukan cuma soal cinta-cintaan atau galau nggak jelas, tapi juga soal menyuarakan kebenaran. Jadi, buat kamu yang ngaku anak muda kritis, wajib banget dengerin “Adu Domba” dan resapi tiap liriknya.

Populer video

Berita lainnya