Celebrithink.com – Semarang bersiap menjadi pusat perhatian dunia lewat International Cartoon Festival 2025 yang akan digelar pada 21–28 Desember di Gedung Audetrap, Kota Lama. Festival ini digagas oleh Persatuan Kartunis Indonesia (Pakarti) bersama Pemkot Semarang melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.
Mengusung tema “Harmony and Global Peace”, ratusan karya kartunis dari berbagai negara bakal dipamerkan. Bukan sekadar humor visual, karya-karya ini akan menyuarakan kritik sosial, kemanusiaan, dan pesan perdamaian lintas bangsa.
Kepala Disbudpar Kota Semarang, Wing Wiyarso, menegaskan bahwa event ini penting untuk memperkuat identitas kota.
“International Cartoon Festival menegaskan posisi Semarang sebagai episentrum seni rupa yang unik, sekaligus membuka peluang ekonomi kreatif dan wisata budaya,” ujarnya.
Presidium Pakarti, Abdullah Ibnu Thalhah, menambahkan bahwa kartun adalah bahasa universal.
“Dengan hadirnya kartunis dunia di Semarang, kita merayakan humor visual sekaligus menyampaikan pesan kebangsaan dan perdamaian global,” katanya.
Tak hanya pameran, festival juga diramaikan workshop, lomba kartun pelajar/mahasiswa, musyawarah kartunis, live karikatur, hingga forum internasional tentang kebebasan berekspresi.
Kurator pameran dari UNNES, M. Rahman Athian, menilai festival ini sebagai ruang belajar lintas bangsa.
“Karya kartun merekam kritik sosial sekaligus ekspresi estetis. Festival ini memperkaya wawasan sekaligus membuka kolaborasi internasional,” jelasnya.
Kartunis senior Wahyu Kokkang menyebut Kota Lama sebagai panggung ideal. Sementara tokoh kartunis Bali, Jango Pramartha, menegaskan momen ini membuktikan kartun Indonesia percaya diri di pentas dunia.
Dengan dukungan seniman, akademisi, dan pemerintah, International Cartoon Festival 2025 diproyeksikan menjadi landmark budaya baru sekaligus meneguhkan Semarang sebagai Ibukota Kartun Nusantara.