Celebrithink.com – Menjelang Hari Kemerdekaan ke-80, Vero Indonesia menggelar workshop interaktif bertajuk “Bagaimana Brand Bisa Tampil Menonjol di Kalangan Gen Z saat Hari Kemerdekaan, Lebih dari Sekadar Promosi”. Acara ini mempertemukan pakar marketing, PR, dan digital dari berbagai perusahaan ternama, termasuk TikTok, GoPay, dan Mantappu, untuk membahas strategi terbaik dalam menjangkau Gen Z.
Gen Z mencakup lebih dari 27 persen populasi Indonesia. Mereka dikenal kritis, digital-native, dan menuntut keaslian dalam komunikasi brand. Menurut Chatrine Siswoyo, Senior Advisor ASEAN di Vero, brand yang berhasil menjalin kedekatan emosional dengan Gen Z adalah yang menunjukkan nilai dan cerita nyata. “Gen Z ingin melihat brand yang manusiawi dan punya tujuan. Momen Hari Kemerdekaan adalah waktu yang tepat untuk menunjukkan hal itu,” jelas Chatrine.
Riset terbaru menunjukkan 70 persen Gen Z Indonesia lebih menyukai konten yang informatif dan interaktif. Mereka juga aktif berpartisipasi dalam konten buatan pengguna, menjadikan platform seperti TikTok sebagai ruang untuk berekspresi dan membangun keterlibatan yang otentik.
CEO Mantappu Corp, Jehian Panangian Sijabat, menegaskan pentingnya memahami komunitas mikro di kalangan Gen Z. “Brand perlu melayani hyper-niche seperti gamer, pejuang lingkungan, atau pengguna bahasa lokal. Itulah cara membangun loyalitas,” ujarnya.
Sasha Sunu, Head of Brand Marketing GoPay, menambahkan bahwa kampanye harus mendorong percakapan. “Orang akan lebih tertarik jika kampanye brand bisa menjadi bahan obrolan. Obrolan adalah mata uang baru,” katanya.
Vero juga memperkenalkan Microfluent, platform komunitas yang menggabungkan strategi influencer dengan pemahaman budaya lokal untuk membangun kepercayaan dan koneksi yang lebih kuat.