Celebrithink.com – Krisis senantiasa datang dan pergi, dan bisa terjadi lagi kapan saja. Bisa berupa tragedi, bencana alam, wabah, dampak perang, dan carut marut ekonomi. Debu pandemi sudah mengendap, namun rasanya baru kemarin terjadi. Ada yang beruntung menemukan jati dirinya yang baru dan melesat maju, sementara sebagian besar lainnya terpuruk dan hidup dalam ketidakpastian, menanti bantuan yang tak kunjung datang.
Trio indie pop asal Jimbaran, Bali, Supersoda berusaha menepis kekhawatiran mereka melalui video musik mereka, “This Time (No Deliverance)”. Hadir dalam kemasan anthem rock yang straight dan solid, video ini dirilis sebagai pengingat untuk melatih diri sendiri agar mandiri, bangkit dari keterpurukan dan berjuang menghadapi tantangan hidup.
Mengambil filosofi Jawa “Ojo Aleman” atau jangan manja, lagu ini bertujuan untuk memotivasi diri sendiri agar tidak cengeng, berani bertindak dan berjuang dalam mengatasi segala masalah, terlepas dari apakah tersedia uluran tangan atau tidak.
“Mungkin kita berhasil, mungkin juga gagal. Intinya adalah jangan berhenti berjuang. Apapun hasilnya, ya kita serahkan kepada Yang Maha Kuasa,” ujar David Pattinasarany, pembetot bass yang baru saja kembali ke dalam band.
Gusdek Dwija, sang penggebuk drum, menambahkan, “Kali ini, kita harus memberikan dorongan lebih besar pada diri sendiri, meski kami agak kelelahan karena harus berjuang menebus kekalahan pasca krisis.”
Vokalis Windu Estianto menutup, “Kalau saya tidak dimotivasi oleh teman-teman, mungkin semua harapan yang kami punya hanya tinggal wacana.”
Selain harmonisasi vokal yang lebih fresh, musik yang disajikan Supersoda kali ini mengedepankan gitar elektrik, tidak seperti rilis-rilis sebelumnya di mana piano dan synth menjadi ujung tombaknya.