Celebrithink.com -Burnout kini jadi tantangan nyata bagi generasi muda yang aktif, ambisius, dan terbiasa multitasking. Rasa lelah tak kunjung hilang, kehilangan fokus, hingga semangat yang meredup adalah sinyal bahwa tubuh dan pikiran butuh jeda.
Lewat video Reels di Instagram, dua content creator bersaudara, Xaviera Putri dan Bia Donut—exclusive talent Fast Fluence—berbagi pengalaman mereka menghadapi burnout secara jujur dan ringan, namun sangat relevan bagi banyak orang.
Dengarkan Tubuh, Beri Ruang untuk Istirahat
Bagi Xaviera, langkah pertama untuk pulih dari burnout adalah mengenali penyebabnya. “Cari tahu dulu, kamu burnout karena apa? Terlalu banyak tugas atau ambil tanggung jawab kebanyakan?” jelasnya.
Salah satu cara favoritnya untuk mengembalikan energi adalah tidur.
“Karena saat tidur, otak kita berhenti sejenak. Setelah bangun, baru bisa mikir ‘sekarang aku bisa ngapain?’,” tambahnya.
Dulu Xaviera mengira harus terus bekerja agar produktif, namun kini ia justru percaya bahwa istirahat secukupnya adalah kunci stabilitas dan performa yang konsisten. “Kerja terus-menerus bikin burnout makin parah. Sekarang aku lebih pilih kerja secukupnya, tapi tetap efektif.”
Evaluasi Ulang dan Turunkan Ekspektasi
Bia menekankan pentingnya mengenali batas diri dan tidak memaksakan kesempurnaan. “Kadang kita maunya semua perfect, padahal mungkin kita belum siap untuk itu,” ungkapnya.
Saat mulai merasa kewalahan, Bia memilih mengambil jarak dan mengevaluasi ulang prioritasnya. “Kalau pas ngerjain proyek malah bikin burnout, berarti waktunya mundur sedikit dan lihat lagi: apa yang benar-benar penting?” Menurutnya, burnout bukan cuma soal fisik yang lelah, tapi juga mental yang jenuh. Dan itu wajar.
Burnout Bukan Tanda Lemah
Pengalaman Xaviera dan Bia membuktikan bahwa menghadapi burnout tak harus dengan langkah besar. Dimulai dari hal kecil: dengarkan tubuh, ambil waktu istirahat, dan sesuaikan ekspektasi.
Burnout bukan kelemahan. Itu adalah sinyal alami bahwa tubuh dan pikiran butuh pulih. Merawat diri bukan berarti menyerah, melainkan bagian dari proses untuk kembali lebih kuat.