Pagar Laut Misterius di Tangerang
celebrithink.com – Kepala Desa (Kades) Kohod, Arsin, menjadi sorotan setelah kasus pagar laut misterius di kawasan Tangerang terungkap. Ia mengklaim bahwa lahan pagar laut yang berada di wilayahnya adalah daratan yang dulunya digunakan sebagai empang. Namun, lahan itu tertutup akibat abrasi.
Setelah dilakukan penyelidikan, pagar laut tersebut ternyata memiliki Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) dan Sertifikat Hak Milik (SHM). Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR), Nusron Wahid, akhirnya mencabut sertifikat tersebut karena lahan itu dianggap telah musnah akibat perubahan fisik.
Penahanan dan Status Tersangka
Kasus ini semakin menarik perhatian publik ketika Arsin dan tiga orang lainnya ditetapkan sebagai tersangka. Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro, Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, mengonfirmasi bahwa keempat tersangka telah resmi ditahan sejak 25 Februari 2025.
Penahanan ini menimbulkan berbagai spekulasi. Warganet menilai ada kejanggalan dalam pernyataan Arsin terkait kepemilikan lahan tersebut. Kasus ini juga memicu pertanyaan tentang kemungkinan keterlibatan pihak lain dalam proses sertifikasi tanah yang kini telah dicabut.
Profil dan Kekayaan Kades Kohod Arsin
Arsin bin Sanip menjabat sebagai Kepala Desa Kohod sejak 2021. Dalam beberapa tahun terakhir, kekayaannya menjadi perbincangan publik. Sebuah cuitan dari akun X @bung_madin menyebut bahwa Arsin tiba-tiba menjadi miliarder setelah menjabat sebagai kepala desa.
Ia diketahui memiliki lima mobil mewah, termasuk Jeep Wrangler Rubicon dan Toyota Fortuner. Penampilannya pun sering mencuri perhatian dengan jam tangan yang harganya mencapai ratusan juta rupiah.
Selain itu, Arsin sempat menggelar pesta mewah selama tiga hari tiga malam pada Mei 2024. Acara tersebut menghadirkan penyanyi dangdut ternama dari Family Group, yang menambah kesan glamor dalam kehidupan pribadinya.
Kekayaan Tak Sejalan dengan Penghasilan
Gaji seorang kepala desa di Indonesia umumnya tidak cukup untuk membeli mobil mewah atau menggelar pesta besar. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang sumber kekayaan Arsin. Beredar kabar bahwa ia mencalonkan diri sebagai kepala desa dengan modal besar, bahkan sampai menjual tanah. Dugaan keterlibatannya dalam pemalsuan dokumen terkait pagar laut semakin memperkuat kecurigaan publik.
Pemeriksaan oleh Kejagung
Saat ini, Arsin tengah menghadapi penyelidikan oleh Kejaksaan Agung terkait dugaan pemalsuan dokumen pagar laut. Kasus ini diprediksi akan terus berkembang, mengingat banyaknya kejanggalan yang terungkap. Publik menantikan hasil investigasi lebih lanjut untuk mengetahui sejauh mana keterlibatan Arsin dan apakah ada pihak lain yang turut terlibat dalam kasus ini.