Demo Besar Driver Ojol di Kemnaker
celebrithink.com – Para pengemudi ojek online (driver ojol) akan menggelar aksi demonstrasi besar-besaran pada Senin (17/2). Demo ini akan berlangsung di depan Kantor Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dengan tuntutan utama, yakni pemberian tunjangan hari raya (THR) bagi pengemudi ojol.
Ratusan Driver Ojol Siap Demo dan Turun ke Jalan
Ketua Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI), Lily Pujiati, menyebut aksi ini akan dimulai pukul 10.00 WIB dan melibatkan sekitar 500 hingga 1.000 pengemudi ojol. Para peserta diimbau untuk melakukan off bid atau berhenti menarik penumpang selama aksi berlangsung.
Gerakan Off Bid di Berbagai Kota
Lily juga mengajak pengemudi ojol di berbagai daerah seperti Sukabumi, Dumai, Pontianak, dan Pangkal Pinang untuk ikut serta dalam gerakan off bid massal. Hal ini bertujuan untuk memberikan tekanan kepada pemerintah agar segera mengeluarkan kebijakan yang lebih berpihak kepada pekerja platform digital.
Dalih Fleksibilitas Kemitraan Menghambat Hak Pekerja
Menurut Lily, perusahaan platform sering menggunakan sistem fleksibilitas kemitraan sebagai alasan untuk menghindari kewajiban membayar THR dan hak-hak lainnya. Padahal, para pengemudi telah memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian digital.
Keuntungan Besar Platform, Pengemudi Ojol Merugi
Platform transportasi daring meraup keuntungan besar tanpa harus membayar upah minimum, tunjangan lembur, maupun hak cuti bagi pekerja. Kondisi ini menciptakan ketimpangan ekonomi, di mana bisnis platform terus berkembang, sementara kesejahteraan pengemudi ojol semakin terpuruk.
Pemerintah Harus Hadir Membela Pengemudi Ojol
SPAI menegaskan bahwa negara harus turun tangan untuk menciptakan regulasi yang melindungi hak pekerja platform. Kemnaker didorong untuk segera mengeluarkan kebijakan yang lebih berpihak pada pengemudi ojol, taksol, dan kurir.
Persaingan Tarif Murah Merugikan Pengemudi
Fleksibilitas hubungan kemitraan juga menciptakan persaingan tidak sehat antarplatform. Perusahaan berlomba-lomba menerapkan tarif rendah, yang pada akhirnya merugikan pengemudi. Sistem insentif yang diterapkan pun dinilai tidak cukup untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
Beban Kerja Berlebih Akibat Pendapatan Tak Pasti
Para pengemudi ojol kerap harus bekerja lebih dari 17 jam per hari demi memenuhi kebutuhan hidup. Hal ini disebabkan oleh perhitungan algoritma platform yang menentukan pendapatan per orderan secara sepihak, sehingga keuntungan lebih banyak dinikmati oleh perusahaan.
Tuntutan SPAI: THR dan Regulasi yang Adil
SPAI akan terus mengawal regulasi terkait THR bagi pengemudi ojol. Aksi pada 17 Februari ini diharapkan menjadi titik balik bagi pemerintah untuk segera memberikan kebijakan yang lebih adil bagi pekerja platform digital.