Demam merupakan gejala yang sering dialami oleh banyak orang. Namun, tidak semua demam sama. Demam berdarah dengue (DBD) dan demam biasa memiliki gejala yang berbeda dan membutuhkan penanganan yang berbeda pula. Penting untuk mengenali perbedaan gejala DBD dan demam biasa agar dapat memberikan penanganan yang tepat. Berikut adalah lima perbedaan utamanya:
1. Pola Demam
- Demam Biasa: Suhu tubuh meningkat, tetapi biasanya tidak lebih dari 38–39°C. Demam cenderung menurun setelah mengonsumsi obat penurun panas.
- DBD: Demam tinggi mendadak yang mencapai 39–40°C dan berlangsung selama 2–7 hari. Demam ini sering kali tidak merespons obat penurun panas.
2. Nyeri Otot dan Sendi
- Demam Biasa: Nyeri otot biasanya ringan atau tidak terlalu mengganggu aktivitas sehari-hari.
- DBD: Penderita DBD sering merasakan nyeri otot, sendi, dan tulang yang sangat parah, sehingga sulit untuk beraktivitas.
3. Bintik Merah pada Kulit
- Demam Biasa: Tidak ada bintik merah pada kulit.
- DBD: Salah satu tanda khas DBD adalah munculnya bintik merah di kulit akibat perdarahan kapiler. Bintik ini tidak hilang saat kulit diregangkan.
4. Gejala Tambahan
- Demam Biasa: Biasanya disertai pilek, sakit tenggorokan, atau batuk.
- DBD: Gejala lain seperti sakit kepala hebat (terutama di belakang mata), mual, muntah, dan kehilangan nafsu makan sering muncul pada DBD.
5. Jumlah Trombosit
- Demam Biasa: Jumlah trombosit dalam darah tetap normal.
- DBD: Jumlah trombosit menurun drastis, yang dapat menyebabkan perdarahan serius jika tidak ditangani. Penurunan trombosit ini hanya dapat diketahui melalui pemeriksaan darah.
Meski terlihat serupa, demam biasa dan demam berdarah memiliki perbedaan yang signifikan. Jika demam berlangsung lebih dari tiga hari, disertai bintik merah, nyeri otot parah, atau gejala lain yang mencurigakan, segera periksakan ke dokter. Deteksi dini sangat penting untuk mencegah komplikasi akibat DBD.
Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan saat Demam Tak Kunjung Reda?