celebrithink.com – Kehadiran CEO TikTok, Shou Zi Chew, dalam pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat di Gedung Capitol pada Senin (20/1/2025) menarik perhatian publik. Di tengah situasi TikTok yang terancam diblokir atau dijual, langkah ini dianggap strategis untuk masa depan aplikasi populer tersebut di Amerika.
Kehadiran CEO TikTok yang Strategis
Menurut laporan Wall Street Journal, Shou terlihat duduk di samping Tulsi Gabbard, calon direktur intelijen nasional pilihan Trump. Momen ini memunculkan spekulasi bahwa Shou sedang berupaya memperbaiki hubungan TikTok dengan pemerintah AS. Kehadiran ini juga menjadi simbol bahwa TikTok masih berpeluang bertahan di pasar Amerika.
TikTok di Bawah Ancaman Blokir
TikTok telah menghadapi tekanan berat sejak Presiden AS sebelumnya, Joe Biden, menandatangani undang-undang keamanan nasional pada April 2024. Undang-undang ini menuduh TikTok sebagai ancaman keamanan karena dimiliki ByteDance, perusahaan induk asal Beijing. Meski begitu, hingga kini belum ada bukti konkret yang mendukung tuduhan tersebut.
Donald Trump, yang baru saja dilantik, memberikan perpanjangan waktu 75 hari bagi TikTok untuk tetap beroperasi di AS. Hal ini memberi peluang baru untuk mencari solusi, seperti kemungkinan kerja sama antara AS dan ByteDance.
Usulan Trump untuk TikTok
Dalam sebuah pernyataan di Truth Social, Trump mengusulkan pembentukan badan usaha bersama antara AS dan ByteDance. Trump menginginkan AS memiliki 50% kepemilikan di TikTok untuk menjamin aplikasi tersebut tetap aman dan terkendali. Langkah ini menunjukkan bahwa Trump menyadari potensi TikTok dalam menjangkau pemilih muda, terutama setelah perannya yang signifikan dalam kampanye presiden 2024.
Hubungan dengan Taipan Teknologi Lain
Acara pelantikan Trump juga dihadiri oleh sejumlah tokoh teknologi ternama, seperti Elon Musk, Mark Zuckerberg, Jeff Bezos, dan Sundar Pichai. Kehadiran mereka menunjukkan bahwa sektor teknologi akan menjadi fokus utama dalam pemerintahan Trump, termasuk dalam mencari solusi untuk masalah TikTok.
TikTok di Ambang Keputusan Besar
ByteDance, sebagai pemilik TikTok, menegaskan tidak akan menjual operasionalnya di AS, meskipun aplikasi tersebut bernilai hingga USD 50 miliar. Namun, keputusan Trump untuk sementara mencabut larangan TikTok setelah pelantikannya memberi secercah harapan. Hubungan baik antara Shou dan Trump bisa menjadi kunci kelangsungan hidup TikTok di AS.
Masa depan TikTok di Amerika masih belum pasti. Namun, kehadiran Shou Zi Chew di pelantikan Donald Trump menunjukkan bahwa masih ada peluang untuk menjaga eksistensi aplikasi ini. Usulan kerja sama antara AS dan ByteDance mungkin menjadi jalan tengah yang dapat menyelamatkan TikTok dari ancaman blokir total.