Celebrithink.com – Tindakan Uya Kuya saat berada di lokasi kebakaran di Los Angeles menuai sorotan tajam. Artis sekaligus politisi ini membuat konten di tengah puing-puing kebakaran, yang dianggap kurang berempati terhadap korban. Berikut kronologi dan tanggapan warga lokal atas insiden tersebut.
Uya Kuya Diusir Warga Amerika
Uya Kuya bersama istrinya, Astrid Kuya, terlihat membuat konten di lokasi kebakaran di Los Angeles. Dalam videonya, pasangan ini mewawancarai warga Indonesia dengan latar rumah yang sudah habis dilalap api. Namun, tindakan ini justru memicu amarah pemilik rumah.
Pemilik rumah, melalui akun TikTok @camr1517, mengunggah video yang memperlihatkan Uya dan Astrid berada di depan rumahnya. Ia menyayangkan tindakan pasangan tersebut, menganggap mereka tidak memahami penderitaan korban kebakaran yang kehilangan rumah dan kenangan berharga.
“Saya suka orang-orang memotret seolah-olah mereka orang penting. Tapi ini konyol,” ujar pemilik rumah.
Tindakan Uya Kuya Dinilai Tidak Empati
Warga lokal merasa Uya dan konten kreator lainnya hanya memanfaatkan situasi sulit demi keuntungan pribadi. “Mereka tidak mengerti apa yang kami rasakan. Kami kehilangan rumah dan berjuang untuk bangkit,” tambahnya.
Ia juga mengkritik kurangnya empati dan rasa hormat terhadap privasi korban. “Ini bukan tempat untuk membuat konten. Sangat menyedihkan orang-orang ini mengambil keuntungan dari rasa sakit kami,” tegasnya.
Warga Lokal Meminta Uya Pergi
Ketegangan memuncak saat warga meminta Uya dan Astrid untuk meninggalkan lokasi. Astrid sempat menjelaskan bahwa mereka memiliki keluarga di sana, namun hal ini tidak meredakan situasi. Warga tetap meminta mereka pergi demi menjaga kenyamanan para korban.
“Bisakah kalian pergi? Maaf, ini konyol,” ujar pemilik rumah dengan tegas.
Uya dan Astrid akhirnya meninggalkan lokasi sambil meminta maaf. Namun, insiden ini telah memicu diskusi hangat di media sosial. Banyak yang mempertanyakan etika dalam pembuatan konten, terutama di lokasi tragedi seperti ini.
Perspektif Baru: Konten dan Etika di Lokasi Bencana
Kejadian ini memberikan pelajaran penting tentang tanggung jawab dalam membuat konten. Para kreator perlu lebih peka terhadap kondisi lingkungan dan menghormati privasi korban. Membuat konten di lokasi tragedi tanpa izin jelas melanggar etika dan bisa melukai perasaan mereka yang terdampak.
Kepekaan sosial menjadi kunci dalam berkarya di era digital ini. Kreator perlu memastikan bahwa konten yang mereka buat tidak hanya menghibur, tetapi juga tetap menghormati nilai-nilai kemanusiaan.