Celebrithink.com – Kabar duka datang dari dunia hukum. Alvin Lim, salah satu kuasa hukum Agus Salim, meninggal dunia pada Minggu (5/1/2025) di RS Mayapada, Tangerang. Kepergian Alvin mengejutkan banyak pihak, terutama rekan-rekannya. Salah satu kuasa hukum Agus lainnya, Farhat Abbas, mengaitkan kematian Alvin dengan konflik uang donasi Agus Salim.
1. Alvin Lim Meninggal di Tengah Kisruh Donasi
Kepergian Alvin Lim mengejutkan publik, karena sebelumnya ia terlihat sehat dan aktif mengurus kasus uang donasi kliennya. Farhat Abbas mengungkap bahwa Alvin merasa terguncang usai menonton podcast di kanal Curhat Bang Denny Sumargo. Dalam podcast itu, Denny Sumargo dan Pratiwi Noviyanthi membahas pengalihan donasi Agus untuk korban bencana alam di NTT.
2. Farhat Abbas Menyayangkan Keputusan Donasi
Farhat Abbas mengaku keberatan dengan keputusan pengalihan dana tersebut. Menurutnya, uang donasi itu seharusnya digunakan untuk keperluan medis Agus Salim, bukan dialihkan ke pihak lain. Ia menilai langkah ini sebagai tindakan yang tidak memiliki empati terhadap perjuangan kliennya.
Farhat juga menyebut bahwa Alvin sempat diminta untuk membuat laporan pidana terkait dugaan penggelapan dan pencucian uang sebelum meninggal. “Alvin sangat memperjuangkan hak Agus dan merasa terganggu dengan keputusan ini,” ujarnya.
3. Podcast Diduga Jadi Pemicu Utama
Farhat menduga kuat bahwa tekanan akibat podcast tersebut memengaruhi kondisi Alvin. “Setelah menonton podcast, Alvin langsung bereaksi dan mengirimkan tautan itu kepada saya,” ungkap Farhat. Ia percaya bahwa perdebatan terkait pengelolaan dana ini menjadi beban mental yang besar bagi Alvin.
4. Alvin Lim, Sosok Pejuang Hak Klien
Menurut Farhat Abbas, Alvin Lim dikenal sebagai sosok yang selalu memperjuangkan keadilan. Dalam kasus donasi ini, Alvin ingin memastikan dana tersebut digunakan sebagaimana mestinya untuk keperluan medis Agus Salim. “Dia sangat gigih membela hak kliennya sampai akhir hayatnya,” tutur Farhat.
5. Pelajaran dari Kepergian Alvin Lim
Kepergian Alvin Lim menjadi pengingat bahwa tekanan dalam profesi hukum dapat berdampak besar pada kesehatan seseorang. Farhat Abbas berharap kasus ini menjadi pelajaran agar konflik seperti ini diselesaikan dengan lebih bijak dan transparan di masa depan.