Band Radja akhirnya buka suara terkait tuduhan bahwa lagu terbaru mereka, “Apa Sih,” memiliki kemiripan dengan lagu “APT.” milik Rosé BLACKPINK yang juga melibatkan Bruno Mars. Lagu yang dirilis pada 21 Desember itu disebut-sebut memiliki kesamaan dari sisi aransemen hingga lirik oleh sejumlah pendengar.
Moldy, pengaransemen lagu sekaligus kreator konsep video klip “Apa Sih,” menyatakan bahwa inspirasi dalam bermusik adalah hal yang wajar selama tidak melanggar hak cipta. Dalam keterangan di YouTube, Radja bahkan secara terbuka menyebut lagu tersebut terinspirasi oleh Bruno Mars.
“Gue bilang, apa salahnya sih meniru yang bagus? Kita dapat influence dan inspirasi, ya boleh-boleh aja. Yang penting tidak mengambil hak orang lain,” ujar Moldy dalam wawancara, Senin (23/12).
Dia menambahkan bahwa karya mereka tetaplah hasil kreativitas sendiri, meski terinspirasi dari musisi lain. Moldy juga menjelaskan bahwa dari kecil manusia memang belajar meniru, seperti cara berbicara dan berjalan, sehingga mencontoh sesuatu dianggap hal alami.
Radja juga menggandeng Vadel Badjideh sebagai model video klip. Sosok ini disebut memiliki kemiripan fisik dengan Bruno Mars. Bahkan, konsep video klip yang menggunakan topeng monyet terinspirasi dari video klip “The Lazy Song” milik Bruno Mars. Ian Kasela, vokalis Radja, mengatakan, “Mas Moldy bilang, ini si Vadel akan kita jadikan seperti dance-nya bagus, sekilas fisiknya dia Mars Bruno, bukan Bruno Mars.”
Namun, penggunaan topeng monyet dalam video klip menimbulkan kontroversi baru. Vadel sendiri merasa tidak nyaman wajahnya ditutupi dengan gambar monyet, meski pihak Radja menyatakan belum ada rencana untuk menghapus video tersebut atau berkomunikasi lebih lanjut dengan Vadel.
Terkait tuduhan penjiplakan, Ian Kasela melalui akun YouTube Radja meminta netizen untuk mendengarkan lagu hingga bagian refrain sebelum memberikan komentar. “Eeh, sebelum komen kayaknya enak dengerin dulu deh reffnya,” tulisnya di kolom komentar, yang kemudian di-pin oleh pihak band.
Radja menegaskan bahwa karya mereka adalah bentuk pengolahan ide dengan gaya khas mereka, meski terinspirasi dari musisi lain. Hingga kini, band tersebut masih menghadapi kritik terkait lagu “Apa Sih” yang disebut menyerupai “APT.”