PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) mengumumkan bahwa ratusan gerainya tutup sepanjang tahun ini. Meskipun demikian, perusahaan ini tetap melakukan ekspansi di beberapa daerah. Corporate Affairs Director Alfamart, Solihin, mengungkapkan bahwa penutupan ini disebabkan oleh kerugian yang dialami oleh beberapa gerai. Salah satu alasan utama kerugian tersebut adalah tingginya biaya sewa sementara penjualan menurun.
Solihin menjelaskan bahwa sekitar 300 hingga 400 gerai tutup pada tahun ini. Ia menyatakan, “Kalau untung pasti kita buka terus,” merujuk pada fakta bahwa gerai yang tutup biasanya mengalami kerugian. Meskipun keputusan penutupan ini berat, Solihin menyatakan bahwa langkah ini terpaksa diambil karena tidak ada pilihan lain. Namun, ia juga mengungkapkan bahwa Alfamart tetap membuka gerai di daerah lain.
Dia mengklaim bahwa pembukaan gerai baru tahun ini lebih banyak daripada gerai yang tutup. Dengan demikian, menurutnya, terdapat keseimbangan antara gerai yang tutup dan yang baru dibuka, yang saling mendukung satu sama lain. Solihin menambahkan bahwa target pembukaan gerai baru tahun ini yang mencapai 800 gerai telah terlampaui. Angka tersebut lebih tinggi karena penutupan gerai yang cukup banyak.
Meski menutup ratusan gerainya, Alfamart tetap mencatatkan laba bersih yang cukup tinggi. Berdasarkan laporan keuangan, pada kuartal III 2024, perusahaan ini mencatatkan laba bersih sebesar Rp2,39 triliun. Angka tersebut naik 9,52% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan bersih Alfamart juga mengalami kenaikan sebesar 10,23%, mencapai Rp88,21 triliun pada kuartal III 2024.
Segmen usaha makanan menjadi penyumbang terbesar dalam pendapatan, dengan nilai mencapai Rp62,37 triliun, atau naik 10,25% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, bisnis non-makanan meningkat 9,54%, dengan pendapatan sebesar Rp25,84 triliun. Di sisi lain, pendapatan neto dari pewaralaba Alfamart juga turut berkontribusi, mencapai Rp16,05 triliun atau setara dengan 18,19% dari total pendapatan.
Secara keseluruhan, meskipun mengalami penutupan ratusan gerai, Alfamart berhasil mempertahankan kinerja keuangan yang positif, menunjukkan bahwa perusahaan tetap mampu beradaptasi dan berkembang di tengah tantangan yang ada.