Rahasia Membuat Sourdough Anti Gagal

Pict by: Unsplash

Membuat roti sourdough dari awal bisa terasa menantang, terutama bagi pemula. Namun, dengan sedikit pengetahuan dan teknik yang tepat, kamu bisa menghasilkan sourdough yang lezat dengan tekstur kenyal dan kerak yang sempurna. Berikut adalah beberapa rahasia untuk membuat sourdough anti gagal yang bisa kamu terapkan di rumah.

1. Gunakan Starter yang Sehat

Starter adalah kunci utama dalam pembuatan roti sourdough. Starter yang sehat akan menghasilkan fermentasi yang baik, memberikan rasa asam yang khas, dan tekstur yang empuk. Pastikan starter kamu aktif dan siap digunakan. Ciri starter yang sehat adalah:

  • Berkembang dengan baik: Starter yang aktif akan mengembang dua kali lipat dalam waktu 4-6 jam setelah diberi makan.
  • Buih yang banyak: Starter yang baik akan mengeluarkan banyak gelembung udara, menandakan aktivitas ragi dan bakteri yang cukup.
  • Aroma asam yang menyegarkan: Jika starter bau tidak sedap, berarti ada masalah dengan keseimbangannya.

Untuk membuat starter, campurkan air dan tepung terigu dalam rasio 1:1, lalu biarkan di suhu ruang selama beberapa hari, memberi makan (menambah tepung dan air) secara teratur.

2. Tepung Berkualitas Tinggi

Pilih tepung terigu yang berkualitas baik untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Tepung dengan kandungan protein tinggi, seperti tepung roti atau tepung terigu serbaguna yang tidak diproses terlalu banyak, akan memberi struktur yang lebih kuat dan meningkatkan kemampuan sourdough untuk mengembang.

3. Perhatikan Rasio Air dan Tepung

Mencapai konsistensi adonan yang tepat adalah langkah penting dalam pembuatan sourdough. Adonan sourdough seharusnya agak lengket dan sedikit lebih basah daripada adonan roti biasa. Jika adonan terlalu kering, roti akan kurang mengembang, sementara jika terlalu basah, adonan akan sulit dibentuk.

Sebagai panduan, gunakan rasio 75-80% air terhadap berat tepung. Ini berarti untuk setiap 100 gram tepung, kamu bisa menambahkan sekitar 75-80 gram air. Jangan khawatir jika adonan terasa lengket—ini adalah hal yang normal dalam pembuatan sourdough.

4. Fase Autolisis: Biarkan Adonan Bersantai

Autolisis adalah teknik yang dilakukan dengan membiarkan tepung dan air bercampur selama 30 menit hingga 1 jam sebelum menambahkan starter dan garam. Proses ini membantu memecah tepung, memungkinkan gluten untuk terbentuk dengan lebih mudah, dan membuat adonan lebih elastis. Hasilnya, adonan akan lebih mudah diproses dan mengembang dengan baik.

5. Penguleniannya Jangan Terlalu Keras

Setelah adonan autolisis, lanjutkan dengan menguleni adonan untuk membentuk gluten. Tidak perlu menguleni dengan keras, cukup lakukan dengan lembut dan perlahan. Kamu bisa menggunakan teknik “stretch and fold”, yaitu menarik adonan dan melipatnya secara berulang. Lakukan teknik ini selama 4-6 kali dalam interval 30 menit untuk membangun kekuatan gluten yang cukup.

6. Fermentasi dan Proofing yang Cukup

Setelah adonan terbentuk, tahap fermentasi adalah kunci agar roti dapat mengembang dengan baik. Proses fermentasi ini dilakukan dalam dua tahap:

  • Bulk Fermentation (Fermentasi Awal): Setelah adonan dibentuk, diamkan di suhu ruang selama 4-6 jam, atau hingga adonan mengembang dua kali lipat. Selama proses ini, pastikan adonan tetap terjaga di tempat yang hangat.
  • Proofing (Fermentasi Akhir): Setelah bulk fermentation selesai, bentuk adonan sesuai keinginan dan diamkan di dalam wadah yang ditutup selama 12-24 jam di dalam kulkas untuk proofing dingin. Proses ini akan memberi waktu bagi rasa sourdough untuk berkembang lebih dalam.

7. Panggang di Suhu Tinggi

Sourdough membutuhkan suhu yang sangat tinggi untuk menghasilkan kerak yang renyah dan tekstur yang kenyal. Panaskan oven hingga 250°C atau lebih, dan jika memungkinkan, gunakan batu pemanggang atau Dutch oven untuk hasil terbaik. Jika kamu menggunakan Dutch oven, panaskan pot tersebut di dalam oven sebelum memasukkan adonan agar roti dapat langsung “terkejut” dengan suhu tinggi, menghasilkan kerak yang garing dan bagian dalam yang lembut.

8. Beri Uap pada Proses Pemanggangan

Uap adalah elemen penting dalam pemanggangan sourdough. Uap membantu adonan berkembang maksimal selama 10-15 menit pertama pemanggangan. Jika kamu menggunakan Dutch oven, cukup tutup dengan penutupnya. Jika tidak, kamu bisa menyemprotkan sedikit air ke dalam oven menggunakan semprotan air pada saat pertama kali memasukkan adonan ke dalam oven.

9. Biarkan Roti Dingin Sebelum Dipotong

Setelah sourdough matang, biarkan roti dingin sepenuhnya di rak pendingin. Jangan terburu-buru memotongnya karena akan merusak tekstur dan rasa roti. Tunggu sekitar 1-2 jam agar kelembapan di dalam roti merata dan rasa sourdough lebih berkembang.

10. Kesabaran Adalah Kunci

Pembuatan sourdough membutuhkan kesabaran. Semua proses, dari pembuatan starter hingga fermentasi dan pemanggangan, memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan roti biasa. Tetapi hasilnya akan sepadan—sourdough yang lezat dengan rasa asam yang pas, tekstur lembut, dan kerak yang renyah.

Dengan mengikuti rahasia-rahasia ini, kamu bisa menghasilkan sourdough yang lezat dan anti gagal di rumah. Mulai dari penggunaan starter yang sehat hingga pemanggangan dengan suhu tinggi, setiap langkah berperan penting untuk menciptakan roti sourdough yang sempurna. Jangan takut untuk bereksperimen dan temukan cara terbaik yang cocok untukmu. Selamat mencoba!

Populer video

Berita lainnya