Belakangan, kabar tentang PAUD Cahaya Permata Abadi milik Yuni Shara yang sempat menetapkan biaya SPP hanya Rp3.500 kembali viral. Uniknya, orang tua murid kala itu bahkan dapat membayar dengan buah atau sayuran. Kisah ini memicu rasa penasaran, terutama di tengah tingginya biaya pendidikan saat ini.
Yuni Shara mengklarifikasi bahwa informasi tersebut merujuk pada masa awal berdirinya PAUD pada 2011. “Itu cerita lama saat saya baru mulai mengelola PAUD ini. Keadaannya jelas berbeda dengan sekarang,” ungkap Yuni dalam wawancara, Senin (9/12).
Berdiri sejak 2004 di Kota Batu, Jawa Timur, PAUD ini awalnya dirancang untuk membantu anak-anak kurang mampu agar tetap mendapatkan pendidikan. Kala itu, biaya pendidikan sangat terjangkau, yakni Rp3.500 hingga Rp5.000 per bulan. Yuni bahkan meminta para guru mendatangi rumah anak-anak yang belum sekolah, memastikan mereka tidak kehilangan kesempatan belajar.
Seiring berjalannya waktu, PAUD ini mengalami banyak perkembangan. Pada 2019, Yuni mulai mempersiapkan pembangunan gedung baru yang akhirnya selesai pada 2022 dan beroperasi penuh pada 2023. Gedung tersebut dilengkapi fasilitas modern seperti ruang kelas ber-AC, CCTV, taman bermain, hingga area rooftop.
Kini, biaya SPP telah disesuaikan menjadi Rp250.000 per bulan, dengan tambahan biaya pendaftaran, pemeliharaan gedung, seragam, dan alat pembelajaran. Meski demikian, Yuni memastikan semangat awal mendirikan PAUD ini tetap terjaga. “Kami masih menerapkan subsidi silang. Jadi, anak-anak dari keluarga kurang mampu tetap bisa bersekolah di sini,” jelasnya.
Kepala PAUD, Anggun Abadiany, menambahkan bahwa kenaikan biaya pendidikan sejalan dengan peningkatan fasilitas yang diberikan. Dengan layanan yang semakin lengkap, PAUD ini kini menjadi pilihan utama bagi orang tua yang ingin memberikan pendidikan berkualitas sejak dini bagi anak-anak mereka.
Transformasi PAUD Cahaya Permata Abadi menjadi bukti nyata komitmen Yuni Shara dalam menciptakan akses pendidikan yang inklusif dan bermutu. Selain itu ia juga ingin sekaligus menjaga relevansinya dengan kebutuhan zaman.