Won Korsel Menguat Usai Darurat Militer Dicabut

by Instagram

Setelah Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mencabut darurat militer pada Rabu (4/12), nilai tukar mata uang won Korea Selatan kembali menunjukkan penguatan. Mata uang ini naik ke angka 1.418 per dolar AS, membaik dari posisi sebelumnya di 1.443,40, yang merupakan level terendah sejak Oktober 2022.

Keputusan mencabut darurat militer menjadi angin segar bagi pasar, terutama setelah sebelumnya situasi politik di Korea Selatan memanas. Presiden Yoon menerapkan darurat militer sehari sebelumnya dengan alasan untuk menjaga demokrasi liberal. Namun, langkah ini mendapat penolakan tegas dari parlemen, termasuk partainya sendiri. Sebanyak 190 anggota parlemen menolak keputusan tersebut, mendesaknya untuk segera mencabut kebijakan kontroversial itu.

Tekanan politik dan ketidakpastian sempat membuat won melemah terhadap yen Jepang, mencapai posisi terendah sejak Mei 2023. Namun, setelah darurat militer dicabut, investor mulai kembali ke pasar dengan optimisme baru.

Kondisi politik yang mereda di Korea Selatan menjadi salah satu faktor pemulihan ekonomi di kawasan ini. Namun, perhatian investor juga terpecah ke situasi politik di Eropa, khususnya Prancis. Perdana Menteri Prancis Michel Barnier menghadapi mosi tidak percaya terkait kebijakan anggaran yang memicu protes dari berbagai pihak.

Menurut Marc Chandler, Kepala Strategi Pasar di Bannockburn Forex, “Kami berada di ujung ekor krisis.” Hal ini menunjukkan bahwa meski kondisi mulai stabil, ketegangan geopolitik masih menjadi perhatian utama pasar global.

Penguatan won pasca pencabutan darurat militer adalah sinyal positif bagi perekonomian Korea Selatan, yang sempat tertekan akibat kebijakan mendadak tersebut. Stabilitas politik diharapkan terus membaik, sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi dan kepercayaan investor.

Populer video

Berita lainnya