Harga komoditas global menunjukkan pergerakan beragam pada perdagangan Selasa, 3 Desember 2024. Minyak mentah mencatat kenaikan signifikan, sementara batu bara mengalami penurunan tipis. Situasi geopolitik, kondisi pasokan, dan permintaan global menjadi faktor utama penggerak pasar.
Minyak Mentah: Ketegangan Geopolitik Dorong Harga Naik
Harga minyak mentah Brent naik 2,5 persen menjadi USD 73,62 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) AS melonjak 2,7 persen menjadi USD 69,94 per barel. Peningkatan ini dipicu ancaman serangan Israel terhadap Lebanon jika gencatan senjata gagal. Konflik tersebut memunculkan kekhawatiran di pasar, meskipun belum berdampak langsung pada pasokan minyak. Investor juga menanti keputusan OPEC+ terkait perpanjangan pemangkasan pasokan.
Batu Bara: Pasokan Melimpah Tekan Harga
Harga batu bara turun 0,63 persen ke USD 135,15 per ton, mendekati level terendah sejak September. Melimpahnya pasokan dari China, ditambah produksi listrik tenaga air yang meningkat karena curah hujan tinggi, menekan permintaan batu bara. Namun, secara tahunan, harga batu bara tetap lebih tinggi 25 persen dibanding Maret 2024 karena kebutuhan energi yang tetap kuat.
CPO: Stabil di Tengah Kekhawatiran Ekspor
Harga minyak sawit mentah (CPO) naik 1,46 persen menjadi MYR 5.150 per ton. Peningkatan ini terjadi meskipun data menunjukkan ekspor Malaysia menurun hingga 10,4 persen pada November. Permintaan diperkirakan meningkat menjelang Tahun Baru Imlek dan Ramadan, meski konsumsi India, sebagai importir utama, diprediksi turun akibat peningkatan produksi domestik.
Nikel: Kebijakan Indonesia Picu Kenaikan Harga
Harga nikel naik 2,14 persen menjadi USD 16.095 per ton, didorong rencana Indonesia mengurangi kuota pertambangan hingga 2026. Selain itu, impor bijih nikel ke Indonesia melonjak tajam untuk menjaga cadangan. Kebijakan ini berpotensi memperketat pasokan bagi industri baja tahan karat dan baterai global.
Timah: Kekhawatiran Pasokan Pertahankan Tren Positif
Harga timah naik 0,87 persen menjadi USD 28.824 per ton. Pasokan terbatas dari tambang di Myanmar memengaruhi ketersediaan untuk smelter China, meskipun permintaan domestik tetap stabil.
Fluktuasi harga komoditas ini mencerminkan dinamika global yang dipengaruhi geopolitik, kebijakan, serta pola pasokan dan permintaan yang terus berubah.