Peningkatan Aktivitas Gunung Slamet, Warga Diminta Tenang

Pict by Wikipedia

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas mengimbau masyarakat tetap tenang terkait peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Slamet. Kepala Pelaksana BPBD Banyumas, Budi Nugroho, menyebutkan bahwa informasi ini berdasarkan siaran pers Badan Geologi per 29 November 2024.

Dalam periode pengamatan 9–19 Mei 2024, terekam gempa vulkanik dalam, yang menunjukkan suplai magma ke permukaan. Fenomena ini disertai peningkatan amplitudo tremor menerus, gempa vulkanik dangkal, low frequency, dan embusan. Pada 28 November 2024, gempa tremor non-harmonik terdeteksi pukul 07.35 hingga 07.46 WIB, diikuti peningkatan tremor menerus.

Berdasarkan pengamatan, tekanan bawah permukaan Gunung Slamet meningkat. Tekanan ini berpotensi memicu gempa dangkal atau erupsi. Badan Geologi memprediksi potensi bahaya berupa erupsi freatik atau magmatik yang menghasilkan lontaran material pijar dalam radius 2 kilometer dari puncak. Selain itu, hujan abu berpotensi terjadi, tergantung arah dan kecepatan angin.

Meski begitu, aktivitas Gunung Slamet masih berada pada Level II atau Waspada. Badan Geologi merekomendasikan masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 2 kilometer dari kawah. Pemantauan intensif tetap dilakukan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.

BPBD juga mengingatkan masyarakat tidak termakan berita tidak bertanggung jawab dan selalu mengikuti arahan resmi. Objek wisata di Baturraden, yang berada jauh dari kawah, tetap aman dikunjungi wisatawan.

Gunung Slamet pernah mengalami peningkatan aktivitas vulkanik serupa pada Maret–September 2014, menghasilkan abu dan lontaran material pijar. Aktivitas meningkat kembali pada akhir 2023, menjadikan statusnya Level II sejak 19 Oktober 2023.

Populer video

Berita lainnya