Penembak yang menewaskan siswa SMK 4 Semarang akhirnya ditahan oleh pihak kepolisian. Polisi yang terlibat dalam insiden ini adalah oknum dengan inisial Aipda R. Berdasarkan penyidikan, Aipda R diduga melakukan tindakan berlebihan dalam menangani situasi tawuran.
Kombes Irwan Anwar, Kapolrestabes Semarang, menjelaskan bahwa tujuan kepolisian pada awalnya hanya ingin membubarkan tawuran yang sedang berlangsung. Namun, aksi tersebut berakhir tragis saat seorang siswa terkena tembakan hingga tewas. Tawuran tersebut diketahui melibatkan senjata tajam yang membahayakan orang sekitar.
Kapolrestabes mengungkapkan bahwa aksi tawuran tersebut cukup berbahaya karena dapat menyebabkan cedera bagi orang di lokasi kejadian. Polisi kemudian berusaha untuk membubarkan tawuran yang dilakukan oleh pemuda yang terlibat. Namun, salah satu tembakan malah mengenai seorang siswa yang sedang berada di lokasi, yang akhirnya meninggal dunia meski sempat dilarikan ke rumah sakit.
Proses penyelidikan kemudian melibatkan Propam yang memeriksa berbagai bukti, termasuk rekaman CCTV yang diambil di sekitar lokasi kejadian. Kombes Irwan Anwar menegaskan bahwa, berdasarkan hasil sementara, tindakan yang dilakukan oleh Aipda R dianggap berlebihan.
Penyelidikan lebih lanjut sedang berlangsung dan Aipda R kini telah ditahan oleh pihak kepolisian. Kombes Irwan menambahkan bahwa tindakan Aipda R sedang diperiksa secara mendalam sesuai dengan kode etik profesi kepolisian. Proses hukum ini akan dilanjutkan oleh Polda Jawa Tengah.
Penembakan yang menewaskan siswa ini telah memicu perhatian publik, terutama terkait dengan penggunaan kekuatan yang berlebihan oleh aparat keamanan. Pihak berwenang berjanji untuk menyelidiki insiden ini dengan transparan dan adil.