Sean “P Diddy” Combs kini tengah menghadapi tuduhan serius terkait kasus perdagangan seks yang menyeretnya ke balik jeruji besi. Meski telah ditahan di Pusat Penahanan Metropolitan Brooklyn (MDC), laporan terbaru menunjukkan bahwa P Diddy diduga terus menghalangi proses hukum yang sedang berlangsung.
Berdasarkan berkas pengadilan yang dilaporkan oleh CNN, jaksa menuding P Diddy menggunakan hingga delapan akun telepon milik narapidana untuk menghindari pengawasan dari pihak penegak hukum. Tindakan tersebut mencakup penggunaan perantara untuk menghubungi individu di luar daftar kontak resmi yang disetujui pihak berwenang.
“Sejak ditahan, terdakwa terus mencoba menghindari pemantauan, mempengaruhi kesaksian saksi secara ilegal, dan merusak integritas proses pengadilan ini,” ungkap jaksa penuntut dalam dokumen resmi. Selain itu, ia diduga membayar napi melalui pihak ketiga untuk membantu melancarkan aksinya, termasuk menyebarkan ratusan pesan teks berisi ancaman kepada berbagai pihak.
Tidak hanya itu, jaksa juga menuduh P Diddy mencoba mencemari opini publik melalui kampanye media sosial yang ia atur secara strategis. Kampanye tersebut, menurut jaksa, bertujuan untuk memengaruhi calon juri dan menciptakan narasi yang menguntungkan dirinya. Bahkan, ia disebut berusaha membocorkan materi tertentu yang ia anggap relevan untuk membela diri, meskipun tindakan tersebut melanggar aturan pengadilan.
Permohonan P Diddy untuk penangguhan penahanan dengan jaminan uang dalam jumlah besar ditolak oleh hakim federal. Keputusan itu dibuat demi menjaga keamanan saksi dan memastikan tidak ada upaya intimidasi lebih lanjut.
Sidang atas tuduhan yang mencakup perdagangan seks, konspirasi pemerasan, dan keterlibatan dalam prostitusi ini dijadwalkan berlangsung pada 5 Mei 2025. Kasus ini menjadi salah satu yang paling kontroversial, menyoroti dugaan penyalahgunaan pengaruh oleh selebriti untuk menghambat jalannya hukum.