Aktor sekaligus produser, Prilly Latuconsina, menjadi sorotan publik setelah pernyataannya mengenai wanita independen dan pria mapan viral di media sosial. Dalam sebuah video yang tersebar luas, Prilly menyebut bahwa jumlah wanita independen di Indonesia terus meningkat, sementara pria mapan justru relatif sedikit.
“Di Indonesia, sekarang banyak cewek independen, tapi cowok mapan sedikit. Ini data valid, loh,” ucap Prilly dalam video tersebut. Komentarnya tersebut memicu diskusi panas di media sosial. Sebagian warganet setuju dengan pandangan Prilly, sementara lainnya merasa kurang setuju dan memberikan kritik tajam.
Respon Warganet yang Beragam
Pendukung Prilly menyebut bahwa apa yang ia sampaikan adalah realita yang sesuai dengan data statistik. “Yang diomongin Prilly itu benar banget. Sekarang banyak perempuan yang jadi tulang punggung keluarga bahkan membantu pasangan mereka,” tulis akun @lin***. “Fakta ini juga didukung survei pemerintah. Orang-orang seharusnya menerima realita, bukan marah pada yang menyampaikan,” tambah @hal***.
Namun, ada pula yang menganggap bahwa pernyataan Prilly terlalu berlebihan dan kurang bijak. “Prilly sekarang kok rasanya terlalu banyak komentar ya. Kadang benar, tapi kalau sering ya bosan juga,” tulis akun @bee***.
Data yang Mendukung Pernyataan Prilly
Pernyataan Prilly sebenarnya merujuk pada laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS). Data tersebut menunjukkan adanya peningkatan jumlah perempuan yang bekerja sebagai tenaga profesional di berbagai bidang setiap tahunnya.
Seiring dengan peningkatan kemandirian finansial perempuan, preferensi untuk memilih pasangan yang mapan juga meningkat. Pria mapan sering kali diidentikkan dengan mereka yang memiliki pekerjaan stabil, rumah, dan kendaraan pribadi.
Namun, fenomena ini juga dikaitkan dengan turunnya angka pernikahan di Indonesia, karena banyak perempuan yang mandiri merasa sulit menemukan pasangan dengan kriteria serupa. Pernyataan Prilly ini membuka diskusi tentang dinamika sosial dan ekonomi di Indonesia, serta tantangan yang dihadapi generasi muda dalam menemukan pasangan hidup yang sesuai dengan harapan mereka.
