Beda Gaya Belanja Milenial dan Gen Z yang Perlu Diketahui Brand

Foto: Freepik

Meskipun Gen Z dan milenial sama-sama tumbuh di era digital, cara mereka berinteraksi dengan teknologi dan pola belanja mereka memiliki perbedaan signifikan. Memahami perbedaan ini dapat membantu produsen merancang strategi pemasaran yang lebih efektif untuk setiap generasi.

Survei terhadap 600 konsumen di AS mengungkap bagaimana generasi milenial dan Gen Z membuat keputusan belanja, baik secara online maupun di toko fisik. Berikut ini adalah dua perbedaan utama dalam perilaku belanja mereka:

  1. Milenial Lebih Mudah Berbelanja Secara Impulsif

Belanja impulsif kini menjadi tren di berbagai generasi. Survei menunjukkan bahwa 56% konsumen cenderung melakukan pembelian dalam 24 jam setelah menemukan produk melalui ponsel. Milenial menjadi generasi yang paling sering berbelanja impulsif, baik online maupun offline, dengan 48% pembelian impulsif dilakukan lewat ponsel dan 49% di toko. Namun, hanya 3% dari pembelian impulsif dilakukan melalui komputer, yang mengindikasikan bahwa platform mobile lebih memengaruhi keputusan mereka.

Keberhasilan strategi pemasaran bagi milenial bergantung pada kemampuan brand dalam menyajikan produk yang relevan pada saat yang tepat. Teknologi AI prediktif kini memungkinkan bisnis untuk memicu keputusan pembelian ini secara real-time, baik di toko maupun melalui layar ponsel.

  1. Gen Z Lebih Mengedepankan Riset Sebelum Membeli

Generasi Z lebih berhati-hati dalam belanja, cenderung melakukan riset sebelum membeli. Hampir setengah dari Gen Z (47%) menunda pembelian beberapa hari untuk memastikan produk yang mereka beli sepadan. Gen Z juga lebih nyaman dengan pengeluaran yang lebih kecil, yaitu antara 20 hingga 50 USD (sekitar Rp312 ribu hingga Rp782 ribu), sementara milenial yang sudah lebih stabil keuangan cenderung berbelanja dalam kisaran 50 hingga 100 USD (Rp782 ribu hingga Rp1.563.000).

Jika ingin menarik Gen Z, brand perlu memprioritaskan produk dengan kisaran harga yang nyaman bagi mereka dan menggunakan pendekatan yang informatif dalam kampanye pemasaran. Mengirimkan pesan teks yang terfokus dan menyertakan informasi rinci serta ulasan produk dari pengguna lain dapat membantu meningkatkan konversi di kelompok ini.

Populer video

Berita lainnya