Mitos Seputar Penularan HIV Melalui Handuk dan Sedotan

Pict by Istock.com

Pertanyaan mengenai apakah HIV bisa menular melalui handuk dan sedotan belakangan ramai diperbincangkan di media sosial, terutama di platform X. Pembahasan ini muncul setelah berita mengenai seorang anak berusia sembilan tahun di Surabaya yang meninggal akibat HIV setelah merawat ibunya, menghebohkan netizen. Bocah itu dikabarkan mengidap HIV stadium 4 dan sempat menjalani perawatan di RSUD dr Soetomo, Jawa Timur.

Viralnya berita ini memicu berbagai spekulasi di kalangan pengguna media sosial. Beberapa warganet mulai berasumsi bahwa HIV bisa menular tidak hanya melalui hubungan seksual, tetapi juga lewat penggunaan handuk dan sedotan bersama. “HIV gak harus lewat hubungan seksual. Pakai handuk bekas pengidap HIV bisa ketularan,” tulis seorang pengguna. “Minum pakai sedotan bergantian juga bisa menular kalau ada banyak air liur,” ungkap pengguna lainnya.

Pernyataan ini menimbulkan perdebatan di dunia maya, karena ada yang menyetujui sementara sebagian lain meragukannya. Namun, bagaimana fakta medisnya?

Benarkah HIV Bisa Menular Melalui Handuk dan Sedotan?

Menurut dr. Devi Artami Susetiati, SpKK(K), dokter spesialis kulit dan kelamin, masih banyak mitos mengenai HIV di masyarakat, termasuk anggapan bahwa HIV bisa menular lewat penggunaan handuk bersama. “HIV tidak dapat tertular hanya melalui keringat atau penggunaan handuk yang sama dengan pengidap HIV,” jelas dr. Devi, mengutip situs resmi FKKMK UGM.

Dr. Devi menekankan bahwa penularan HIV hanya mungkin terjadi melalui cairan tubuh seperti darah yang langsung masuk ke tubuh orang lain. Penggunaan handuk atau alat makan yang sama, selama tidak ada kontak dengan darah di rongga mulut, tidak akan menyebabkan penularan. Ia juga mengingatkan, jika terjadi kontak langsung dengan darah pasien HIV, sebaiknya segera mengonsumsi obat antivirus dalam waktu 72 jam untuk mengurangi risiko penularan.

Senada dengan itu, dr. Adhi Pasha menegaskan bahwa anggapan mengenai penularan HIV melalui sedotan juga salah. Ia menjelaskan, HIV menular melalui cairan tubuh tertentu seperti darah, cairan sperma, cairan vagina, dinding anus, dan air susu ibu (ASI). “HIV tidak menular melalui air liur, bersin, atau peralatan mandi dan makan, apalagi gigitan serangga,” ujar dr. Adhi.

Jadi, berdasarkan keterangan dari para ahli, dapat dipastikan bahwa penularan HIV melalui handuk atau sedotan sangat kecil kemungkinannya. Penularan HIV hanya terjadi melalui cairan tubuh seperti darah yang langsung masuk ke tubuh orang lain.

Populer video

Berita lainnya