Denny Sumargo menghadiri pertemuan dengan Badan Pengurus Pusat Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (BPP KKSS) pada 12 November di Jakarta, setelah dipolisikan oleh Aliansi Komunitas Bugis-Makassar ke Polda Metro Jaya. Dalam pertemuan tersebut, Denny meminta maaf karena menyebut nama suku dalam perseteruannya dengan Farhat Abbas.
“Saya bertemu saudara-saudaraku di perantauan. Ini kesempatan baik untuk saling mengenal,” kata Denny, Rabu (13/11). Ia menjelaskan tujuannya hanya menantang Farhat Abbas secara pribadi, setelah Farhat mengancamnya. “Saya minta maaf kepada seluruh keluarga Sulawesi Selatan, khususnya Bugis-Makassar. Kita harus menjaga persatuan dan keturunan kita. Urusan ini biar saya selesaikan secara pribadi dengan Farhat,” sambungnya.
Permintaan maaf Denny diterima dengan baik oleh Ketua Umum BPP KKSS, Muchlis Patahna. Muchlis menilai bahwa masalah tersebut telah selesai dengan adanya permintaan maaf dari Denny. Ia juga meminta pihak Aliansi Komunitas Bugis-Makassar dan Farhat Abbas untuk mencabut laporan mereka ke polisi. “Dengan adanya permintaan maaf, kami anggap permasalahan antara suku Bugis dan Makassar sudah selesai,” jelas Muchlis.
Selain itu, permintaan maaf Denny kepada pihak Aliansi Komunitas Bugis-Makassar juga diterima baik oleh perwakilan mereka, Rida. Rida mengonfirmasi bahwa ia telah mencabut laporan terhadap Denny. “Beliau meminta maaf, jadi saya cabut laporannya,” ujar Rida. Denny mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, termasuk Rida, yang telah menghubunginya secara baik untuk menyelesaikan masalah ini.