Setelah debat kedua Pilgub Sumut, mobil Bobby Nasution dilempari sekelompok orang di Jalan Kapten Maulana Lubis, Medan. Pada saat itu, di depan mobil Bobby ada patroli polisi dan pengawal, sementara di belakang ada mobil lain. Ketika hendak berbelok, tiba-tiba terdengar suara lemparan yang mengenai mobil.
Insiden ini hampir memicu bentrok antar kelompok, namun polisi berhasil mencegahnya. Tim hukum pasangan calon Bobby-Surya berencana melaporkan kejadian ini ke Polrestabes Medan. Saat ini, mereka masih mengumpulkan bukti untuk membawa kasus ini ke ranah hukum.
Ketua Tim Pemenangan Bobby-Surya, Hinca Panjaitan, menjelaskan bahwa laporan ini penting untuk menjaga suasana damai selama pemilu. Menurutnya, pemilu harus menjadi ajang adu gagasan, bukan konflik. Ia mengajak semua pendukung agar mendukung calon mereka secara positif dan substansial, bukan dengan cara-cara kekerasan.
Sementara itu, persaingan antara Bobby Nasution dan Edy Rahmayadi dalam Pilgub Sumut semakin memanas. Dalam debat kedua pada 6 Oktober 2024, Edy menyinggung soal Blok Medan yang terkait sidang korupsi eks Gubernur Maluku Utara. Bobby membalas dengan tantangan kepada Edy untuk melaporkan dirinya terkait isu tersebut.
Bobby menegaskan bahwa jika Edy meragukan keterlibatannya, Edy dipersilakan untuk melaporkan kasus tersebut. Bobby juga menekankan bahwa fokus debat seharusnya pada isu Sumatera Utara, bukan wilayah lain. Namun, Edy menyatakan dirinya tidak memiliki wewenang untuk melaporkan karena bukan pihak yang dirugikan.
Meski demikian, Edy menegaskan bahwa warga Sumatera Utara berhak mendapatkan penjelasan terkait keterlibatan Kota Medan dalam persoalan tersebut. Edy juga menekankan bahwa Bobby perlu memberikan klarifikasi terkait mengapa nama Kota Medan dibawa dalam masalah di luar Sumatera Utara.