Sempat menyatakan diri bubar pada Desember 2006 yang lalu, Bandai Neira memutuskan untuk mengakhiri masa bubarnya dengan merilis sebuah album baru berjudul Tumbuh dan Menjadi, ini juga sebagai penanda baru dari duo folk akustik.
“Cukup delapan tahun saya menanggung perasaan bersalah tidak bisa mempertanggungjawabkan karya di hadapan pendengar,” kata Ananda Badudu,personel dan pendiri Banda Neira.
Ananda mengaku mulai mempertimbangkan untuk menjalankan kembali Banda Neira setelah manggung di festival Pestapora pada September 2023. Itulah pertama kali Ananda tampil di panggung besar dengan repertoar yang sepenuhnya berisi lagu-laguBanda Neira.
“Antusiasme pendengar yang ikut serta jadi paduan suara di panggung serta animo penonton saat itu menggoyahkan pendiriannya soal situasi Banda Neira. Panggung itu bikin saya kena mental,” katanya, dikutip dari press rilis yang kami terima.
Baru pada akhir 2023 ia bulat memutuskan menjalankan kembali BN. Sejak itu ia mulai mengumpulkan ide-ide untuk menggarap album baru. Dalam penggarapan ide-ide baru itulah Ananda mengajak Sasha untuk ikut serta. Bukan kebetulan di saat yang sama Sasha sering ikut bernyanyi panggung solo Ananda sebagai vokal latar.
“Saya ingin tahu secara musikal, saat menulis lagu bersama, apakah kami cocok?, setelah mengajak Sasha, progres penulisan lagu jadi jauh lebih lancar, jadi saya memutuskan untuk mengajaknya bergabung sebagai vokalis,” ujarnya.
Keberadaan Sasha menegaskan babak baru dalam perjalanan musik BN karena ia hadir bukan sebagai pengganti vokalis terdahulu Rara Sekar.
“Aku bergabung ke sini untuk melanjutkan yang dikerjakan Rara, bukan untuk menggantikan dan Melanjutkan dengan lagu-lagu yang baru di babak yang juga baru buat Banda Neira,” ujar Sasha
Ananda mengatakan bahwa dari segi tema dan musikalitas, album terbaru BN ada benang merahnya dengan album Berjalan Lebih Jauh (2013) dan Yang Patah Tumbuh, yang Hilang Berganti (2016).
“Album pertama, kedua, dan ketiga itu seperti sebuah trilogi dan Tumbuh dan Menjadi adalah penutup trilogi itu. Ia menutup sekaligus membuka jalan BN menuju fase yang baru nanti,” kata Sasha.
Album Tumbuh dan Menjadi digarap di studio rekaman sejak Mei hingga September 2024. Album yang seluruh lagunya diproduseri oleh Lie Indra Perkasa ini direkam di studio Gadgadasvara (Tangerang) dan Kua Etnika (Yogyakarta).
Dalam membangun aransemen, BN melibatkan banyak musisi, di antaranya pianis Gardika Gigih dan Mery Kasiman; penabuh drum Dialog Dini Hari, Deny Surya; solois Eky Rizkani yang dikenal dengan nama panggung Reruntuh; penata vokal Ranya Badudu; dan Ruang String Quartet asal Yogyakarta yang beranggotakan Jeremia Kimosabe (cello), Saptadi Kristiawan (biola 1), Oscar Tunes (biola 2), dan Wasita Adi (viola).