Ajax berhasil mengalahkan Feyenoord dengan skor 2-0 dalam pertandingan De Klassieker di De Kuip. Kemenangan ini menghentikan rekor tak terkalahkan Feyenoord di Eredivisie yang telah berlangsung selama 29 pertandingan. Ajax meraih kemenangan penuh percaya diri dan telah memenangkan semua laga Eredivisie di bulan Oktober ini.
Feyenoord memasuki pertandingan ini dengan sedikit keunggulan setelah mendapatkan beberapa kemenangan penting di bawah pelatih Brian Priske. Namun, Ajax segera mengambil alih kendali pertandingan. Hanya tujuh menit setelah kick-off, Kenneth Taylor memanfaatkan kesalahan fatal di lini belakang Feyenoord untuk mencetak gol ke gawang yang kosong.
Di paruh pertama, Ajax tampil dominan. Mereka menggandakan keunggulan pada menit ke-25 melalui Jorrel Hato, yang mencetak gol setelah situasi sepak pojok. Setelah gol tersebut, Brian Priske melakukan perubahan dengan mengganti Ayase Ueda pada menit ke-40, namun Julián Carranza yang masuk tidak memberikan dampak signifikan.
Meskipun terdapat peluang dari kedua tim di babak kedua, Ajax tetap mengendalikan permainan. Kemenangan ini menjadi pencapaian penting bagi pelatih Francesco Farioli dalam debutnya di De Klassieker. Sementara itu, Brian Priske harus segera melupakan kekalahan ini karena Feyenoord akan menghadapi AZ Alkmaar dalam laga berikutnya.
Dengan hasil ini, Ajax kini naik ke posisi kedua di klasemen Eredivisie, meskipun mereka masih tertinggal delapan poin dari PSV Eindhoven. Pada pertandingan selanjutnya, Ajax akan bertemu PSV, yang merupakan kesempatan besar untuk mengejar ketertinggalan. Setelah kemenangan besar di De Klassieker, semua mata tertuju pada bagaimana performa tim Farioli menghadapi juara musim lalu.
Kemenangan ini juga mencatatkan gol tercepat Ajax di laga tandang melawan Feyenoord dalam sepuluh tahun terakhir. Ajax menunjukkan kemampuan dan strategi yang baik, memberikan harapan bagi penggemar untuk musim ini. Dengan semangat baru, tim ini berharap dapat terus meraih kesuksesan di liga domestik.