Iran bereaksi setelah Israel mengumumkan tewasnya pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, dalam serangan di Gaza. Perwakilan Iran di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan, kematian Sinwar akan memperkuat perlawanan Palestina.
“Semangat perlawanan akan semakin kuat,” ungkap perwakilan tersebut, dikutip AFP, Jumat (18/10). Ia menambahkan, Sinwar akan menjadi simbol bagi generasi muda Palestina untuk terus berjuang membebaskan tanah air mereka.
Menurut Iran, selama pendudukan dan agresi terus terjadi, perlawanan tidak akan berhenti. Syuhada seperti Sinwar akan selalu hidup dalam ingatan dan menjadi sumber inspirasi bagi perjuangan rakyat Palestina.
Yahya Sinwar dikabarkan tewas pada Rabu di Jalur Gaza, ketika pasukan Israel terlibat baku tembak dengan tiga orang bersenjata. Salah satu pasukan Israel menyebut wajah salah satu orang bersenjata mirip dengan Sinwar. Setelah dilakukan tes biometrik dan DNA, Israel mengonfirmasi bahwa salah satu dari korban tersebut adalah Yahya Sinwar.
Juru bicara militer Israel, Doron Spielman, menjelaskan bahwa operasi tersebut merupakan hasil kerja sama dengan intelijen yang berhasil memancing Sinwar keluar dari tempat persembunyiannya. Baku tembak pun terjadi, di mana Sinwar akhirnya tewas setelah Israel menembaknya menggunakan tank.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, kemudian mengumumkan kematian Sinwar dalam pidato yang disiarkan di televisi. Netanyahu menyebut Sinwar sebagai “singa yang bersembunyi di sarang gelap” dan mengklaim bahwa Sinwar tewas ketika mencoba melarikan diri dari tentara Israel.Netanyahu juga menyatakan bahwa kematian Sinwar merupakan momen penting yang menandai kemunduran Hamas dalam konflik di Gaza.