Pemimpin baru Indonesia, Prabowo Subianto, ingin merampungkan gedung-gedung penting pemerintahan dan parlemen di ibu kota baru senilai US$32 miliar dalam empat tahun ke depan, menurut seorang menteri Kabinet.
Proyek ibu kota, yang merupakan inisiatif mantan presiden Joko Widodo, berupaya memindahkan pusat kekuasaan Indonesia sekitar 1.200 km dari Jakarta yang tenggelam dan macet ke Nusantara, yang terletak di tengah hutan di pulau Kalimantan.
“Beliau (Prabowo) bahkan berharap pelantikan presiden dan wakil presiden Indonesia berikutnya pada tahun 2029 dapat dilakukan di Nusantara,” kata Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni pada Sabtu (26/10) di akun Instagram miliknya.
Pernyataan tentang niat Prabowo muncul di tengah keraguan bahwa ia akan melanjutkan proyek tersebut dengan kecepatan yang sama seperti Widodo, yang secara diam-diam mendukungnya untuk pemilu, dan apakah anggaran negara dapat digunakan untuk mendanai Nusantara di samping program makan gratis bernilai miliaran dolar, janji kampanye pemilihannya.
Namun, Raja Juli mengatakan lebih lanjut tidak boleh ada pertanyaan tentang komitmen Prabowo untuk melanjutkan proyek warisan pendahulunya, karena ia telah menjamin akan menyelesaikannya. “Baginya (Prabowo), Nusantara adalah ibu kota politik. Itu sebabnya dalam empat tahun ke depan, selain gedung-gedung pemerintahan, kita harus menyelesaikan gedung-gedung untuk badan legislatif dan yudikatif,” menteri menambahkan.
Bangunan-bangunan penting pemerintah, seperti istana presiden dan beberapa perumahan pejabat negara baru-baru ini selesai, sementara pembangunan jalan tol dan bandara sedang berlangsung. Sejak konstruksi dimulai pada tahun 2022, proyek tersebut menghadapi kesulitan dalam menarik investasi asing, yang akan membantu mempercepat kemajuannya.
Pemerintah telah sepakat bahwa hanya seperlima dari total anggaran akan berasal dari negara. Negara ini menerima investasi asing pertamanya bulan lalu ketika perusahaan properti China Delonix Group menginvestasikan 500 miliar rupiah (US$31,80 juta) untuk membangun hotel dan perkantoran.