Bintang One Direction, Liam Payne meninggal secara tragis setelah jatuh dari lantai tiga sebuah hotel di Buenos Aires, Argentina kemarin malam dan temuan otopsi awal telah dirilis. Temuan otopsi awal Liam Payne mengungkapkan bahwa ia meninggal karena “banyak trauma” yang menyebabkan “pendarahan internal dan eksternal”.
Bintang One Direction tersebut meninggal secara tragis setelah jatuh dari lantai tiga kamar hotel kemarin malam di Buenos Aires, Argentina. Staf hotel membuat panggilan darurat 911 yang mengerikan di mana mereka mengungkapkan kekhawatiran akan keselamatannya beberapa saat sebelum kematiannya.
Otopsi telah dilakukan oleh Korps Medis Forensik di Kamar Jenazah di Jalan Viamonte, dengan Infobae mendapatkan akses ke hasil awal. Hasil awal tersebut sesuai dengan jatuhnya ia dari ketinggian sepuluh meter dari balkon kamarnya, yang terletak di lantai tiga hotel Casa Sur di Jalan Godoy Cruz.
Laporan tersebut menyatakan bahwa studi toksikologi dan patologi anatomi terhadap darah dan urinnya sedang dilakukan untuk menentukan apakah ada jejak obat-obatan. Selain itu, riwayat medis musisi tersebut mungkin diminta untuk menganalisis riwayat kesehatan mentalnya.
Penyelidikan sedang dipimpin oleh Jaksa Penuntut Umum No. 16, yang dipimpin oleh Andrés Madrea, dengan kesaksian yang diambil oleh Wakil Sekretaris María Florencia Lavaggi. Hasil otopsi lengkap akan diungkapkan pada waktunya.
Personel dari Unit Kriminalistik Bergerak Kepolisian Kota Buenos Aires mengumpulkan bukti forensik di kamar hotel Casa Sur. Di tempat kejadian, polisi menemukan sebotol wiski, korek api, dan telepon yang mungkin milik Liam, yang dapat diperiksa untuk mengetahui pesan-pesannya. Sidik jari ditemukan pada semua benda.
Mereka mengonfirmasi bahwa bubuk putih ditemukan di kamar tersebut bersama dengan obat-obatan seperti klonazepam dan pil energi. Sebuah buku catatan dan paspor musisi tersebut disita dan diserahkan kepada Jaksa Penuntut Umum No. 16.