Pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, tampaknya menunda keterlibatannya dalam pembicaraan terkait sandera di Gaza. Menurut juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, Sinwar diduga melihat potensi terjadinya perang regional dalam waktu dekat.
Miller menyatakan bahwa Sinwar belum menunjukkan keinginan yang nyata untuk berpartisipasi dalam pembicaraan gencatan senjata. Ia juga menambahkan bahwa Sinwar mungkin sedang memantau situasi di utara, terutama serangan Iran terhadap Israel, dan berkeyakinan bahwa perang skala besar di wilayah tersebut akan segera terjadi.
Miller berspekulasi bahwa ancaman perang ini mungkin telah mengubah perhitungan Sinwar. Namun, ia menegaskan pentingnya kembalinya Sinwar ke meja perundingan karena hal ini jelas merupakan kepentingan rakyat Palestina untuk mencapai gencatan senjata di Gaza.
Pendekatan Sinwar terhadap situasi ini dipandang mengkhawatirkan, terutama karena banyak pihak berharap agar pembicaraan damai dapat segera dilakukan untuk mencegah eskalasi lebih lanjut di kawasan tersebut.