Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, mengungkapkan perkembangan terbaru terkait seleksi calon pimpinan KPK. Sebanyak 10 nama capim KPK kini sudah berada di tangan Presiden Jokowi. Selanjutnya, mereka akan menjalani fit and proper test di DPR untuk menentukan lima orang yang akan dipilih. Namun, dengan waktu yang semakin mendesak mengingat pemerintahan Jokowi akan segera berakhir muncul pertanyaan: Apakah proses ini akan selesai di era Jokowi atau malah dilanjutkan oleh presiden terpilih, Prabowo Subianto?
Di balik nama-nama yang telah terdaftar, ada beberapa figur menarik dengan latar belakang beragam. Misalnya, Agus Joko Pramono, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua BPK dan memiliki pendidikan yang mumpuni. Di sisi lain, Fitroh Rohcahyanto membawa pengalaman sebagai jaksa penuntut umum di KPK, memberi gambaran tentang kapasitasnya dalam memimpin lembaga antikorupsi. Ada juga Michael Rolandi, yang kini mengemban tanggung jawab di BPKAD DKI Jakarta, menunjukkan keahliannya dalam pengelolaan keuangan.
Namun, tantangan tidak hanya terletak pada siapa yang terpilih, tetapi juga pada visi dan komitmen mereka dalam memberantas korupsi. Di tengah polemik yang mengelilingi lembaga antikorupsi, calon-calon ini harus mampu menjaga independensi dan integritas. Masyarakat pun berharap pemilihan ini bukan sekadar formalitas, melainkan langkah konkret untuk membawa KPK ke arah yang lebih baik.
Terlebih, pemilihan capim KPK kali ini berlangsung di tengah situasi politik yang dinamis, di mana kepercayaan publik terhadap lembaga antikorupsi sedang diuji. Diharapkan, proses ini akan menciptakan pemimpin yang bukan hanya berkompeten, tetapi juga memiliki tekad kuat untuk memperjuangkan transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan. KPK harus kembali menjadi garda terdepan dalam perang melawan korupsi, mengingat perannya yang sangat vital bagi masa depan Indonesia yang lebih bersih dan berkeadilan.