Masa jabatan anggota DPR periode 2019-2024 telah berakhir. Hari ini, anggota DPR baru untuk periode 2024-2029 dilantik. Menurut detikcom, sebanyak 580 anggota dewan terpilih dalam pemilu 2024 ini. Jumlah anggota DPR kali ini lebih banyak dibandingkan periode sebelumnya yang hanya 575.
Berdasarkan data KPU RI, terdapat 307 anggota yang merupakan petahana. Sementara itu, 273 anggota DPR terpilih periode 2024-2029 adalah wajah baru. Dengan begitu, 268 anggota DPR periode 2019-2024 tidak kembali menjabat. Di antara mereka, beberapa tidak mencalonkan diri lagi, dan lainnya gagal di pemilu 2024.
Berikut adalah beberapa nama populer yang maju kembali namun gagal lolos ke Senayan:
- Djarot Saiful Hidayat
Djarot bertarung di Dapil Sumut 3 dan meraih 54.366 suara. Namun, ia hanya menempati posisi keempat di partainya, PDIP. - Junimart Girsang
Junimart Girsang juga gagal lolos. Dengan 75.401 suara, ia berada di posisi ketiga di PDIP. - Masinton Pasaribu
Politikus PDIP ini tidak terpilih kembali. Ia kalah suara di Dapil Jakarta II pada pemilu 2024. - Lodewijk F Paulus
Wakil Ketua DPR periode 2019-2024 ini juga tidak lagi menjabat. Lodewijk kalah dari caleg lain di Dapil Lampung I. - Eriko Sotarduga
Eriko, yang merupakan Ketua DPP PDIP, gagal di Dapil Jakarta II. Ia sudah menjabat selama tiga periode sejak 2009. - Yandri Susanto
Yandri, Waketum PAN, juga tidak lolos dalam pemilu 2024 di Dapil Banten II. - Taufik Basari
Ketua DPP Nasdem ini gagal kembali ke Senayan setelah kalah di Dapil Lampung I. - Syarief Hasan
Politikus senior Demokrat ini kalah di Dapil Jawa Barat III. Kini, ia tidak lagi menjadi anggota DPR untuk periode 2024-2029. - Arteria Dahlan
Arteria tidak lolos di Dapil Jawa Timur VI. Ia sempat ingin menggantikan Sri Sahayu, tetapi kemudian mengundurkan diri. - Achmad Baidowi
Caleg PPP ini gagal meski meraih 359.189 suara. Suaranya tidak cukup karena PPP berada di bawah ambang batas parlemen. - Mulyanto
Caleg petahana dari PKS ini juga tidak melanjutkan kursinya. Ia kalah dari Idrus Salim Aljufri di Dapil Banten III.
Dengan banyaknya anggota DPR yang gagal kembali, periode ini menandai perubahan signifikan di Senayan.