Bill Gates, pendiri Microsoft sekaligus filantropis, menyatakan kekhawatirannya terkait masa depan dunia. Dalam wawancara dengan CNBC Make It, ia menyebut dua ancaman besar yang bisa mengguncang stabilitas dunia: pandemi baru dan perang besar.
Meskipun optimistis mengenai perkembangan kecerdasan buatan (AI) dan upaya pemberantasan penyakit seperti polio, Gates khawatir bahwa ketegangan global saat ini bisa memicu konflik skala besar. Ia menilai ketidakstabilan global berpotensi menyebabkan perang besar. Namun, jika konflik tersebut dapat dihindari, ia memperkirakan bahwa pandemi baru kemungkinan terjadi dalam 25 tahun ke depan.
Kritik terhadap Penanganan Pandemi COVID-19
Gates juga mengkritik penanganan pandemi COVID-19, terutama di Amerika Serikat. Menurutnya, negara yang diharapkan memimpin penanganan pandemi justru gagal memenuhi harapan dunia. Meskipun beberapa pelajaran telah diambil, ia merasa hal tersebut masih jauh dari yang diharapkannya.
Kekecewaan Gates ini senada dengan pandangan banyak pakar kesehatan global. Mereka menganggap negara-negara Barat sering lambat dalam menanggapi wabah penyakit. Biasanya, mereka bertindak hanya ketika penyakit sudah mengancam wilayah mereka sendiri.
Profesor Paul Hunter, ahli epidemiologi di University of East Anglia, setuju dengan pendapat tersebut. Dalam wawancaranya dengan Fortune, ia menegaskan bahwa penyakit seperti mpox seharusnya bisa dicegah penyebarannya jika negara-negara terdampak memiliki sumber daya yang cukup sejak awal.
Harapan untuk Penanganan yang Lebih Baik
Gates berharap agar badan kesehatan dunia mulai memikirkan strategi jangka panjang dalam menghadapi pandemi masa depan. Ia menegaskan pentingnya evaluasi atas apa yang sudah berjalan baik dan yang belum. Gates memperkirakan bahwa dalam lima tahun ke depan, akan ada perbaikan dalam penanganan pandemi.
Pernyataan Gates ini juga sejalan dengan pesan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). WHO memperingatkan potensi pandemi flu yang bisa menyebar melalui hewan ternak, burung, dan manusia. Nicola Lewis, direktur Pusat Influenza Dunia, menekankan pentingnya kerja sama internasional dalam menghadapi ancaman tersebut.
Selain pandemi, Gates juga mengingatkan tentang potensi konflik global. Jamie Dimon, CEO JPMorgan Chase, juga menyatakan bahwa ketegangan geopolitik adalah ancaman terbesar bagi ekonomi global. Ia menyoroti invasi Rusia ke Ukraina sebagai salah satu pemicu ketegangan yang bisa memengaruhi hubungan internasional hingga perang tersebut berakhir.
Dengan kekayaan sebesar $157 miliar menurut Bloomberg Billionaires Index, Gates berharap dunia bisa belajar dari pengalaman pandemi dan ketegangan global saat ini. Harapannya, dunia dapat mencegah bencana serupa di masa depan.