Menjelang laga kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Palestina dan Korea Selatan, perhatian tertuju pada Mohammed Rashid. Gelandang serang Persebaya Surabaya ini siap memperkuat Timnas Palestina meskipun timnya menghadapi kesulitan akibat konflik politik dan perang berkepanjangan.
Palestina, yang baru pertama kali lolos ke babak ketiga kualifikasi, tengah berjuang keras. Mereka harus berlatih di Malaysia karena kondisi konflik di tanah air. Persiapan yang terbatas dan tekanan politik menambah beban pelatih Makram Daboub dan timnya. Banyak pemain terlambat bergabung dan tidak ada uji coba untuk mengukur kekuatan.
“Memang sulit mempersiapkan tim dalam keterbatasan ini,” kata Daboub. “Kami mengalami keterlambatan pemain dan kekurangan pertandingan persahabatan. Liga domestik Palestina juga dihentikan, membuat pemain tidak dalam kondisi optimal.”
Mohammed Rashid, yang tampil impresif bersama Persebaya Surabaya, menjadi salah satu andalan Palestina. Dia dipanggil kembali untuk memperkuat tim nasional di kualifikasi Piala Dunia. Meski dalam kondisi kurang ideal, Rashid menunjukkan dedikasi tinggi untuk membawa Palestina melaju ke putaran final.
Palestina berusaha memanfaatkan setiap kesempatan untuk mencatat sejarah di Grup B, bersaing melawan Korea Selatan dan Yordania. Sementara Korea Selatan, yang merupakan kekuatan besar sepak bola Asia dan semifinalis Piala Dunia 2002, menanti di hadapan.
Pelatih Daboub menekankan bahwa timnya akan mengandalkan semangat juang, organisasi permainan, dan solidaritas. Meskipun Palestina bukan tim favorit, mereka yakin bisa memberikan perlawanan dengan kekuatan mental dan kerja keras.
Di sisi lain, konflik yang berlangsung di Palestina mempengaruhi psikologis pemain. Lebih dari 90 pemain Palestina dilaporkan tewas dalam konflik ini. Namun, para pemain, termasuk Rashid, bertekad memberikan yang terbaik demi rakyat Palestina.
“Kami ingin menciptakan kebahagiaan bagi warga Palestina yang menderita,” ujar Wessam Abou Ali, penyerang Palestina. Rashid menambahkan, “Fokus saya adalah timnas. Saya ingin memberikan yang terbaik di lapangan.”
Setelah pertandingan melawan Korea Selatan, Palestina akan menghadapi Yordania di Kuala Lumpur pada 10 September 2024. Dengan persiapan yang minim, Palestina harus memanfaatkan setiap pertandingan untuk meraih poin penting. Walaupun tantangan besar menanti, semangat juang pemain tetap menyala, memberikan harapan bagi Palestina di panggung internasional.