Anies Baswedan dikabarkan batal maju dalam Pemilihan Umum Gubernur (Pilgub) Jakarta dan Jawa Barat. Isu ini menimbulkan spekulasi bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) terlibat dalam upaya menjegal Anies dari Pilgub tersebut. Menanggapi isu yang beredar, Jokowi menyatakan bahwa tuduhan tersebut tidak berdasar.
Jokowi menegaskan bahwa dirinya sering dituduh menjegal atau menghambat seseorang dalam dunia politik, namun semua itu hanyalah spekulasi belaka. Jokowi menekankan bahwa Pilkada, termasuk Pilgub, adalah urusan partai politik dan koalisi yang mendukung calon-calon tertentu. “Ada mekanisme, ada proses di situ,” ujar Jokowi. Ia juga menegaskan bahwa dirinya bukan ketua atau pemilik partai, sehingga tidak ada kepentingan langsung dalam proses Pilkada tersebut.
Terkait dengan kabar bahwa PDI Perjuangan (PDIP) akan mengusung Pramono Anung dalam Pilgub Jakarta, Jokowi juga memberikan tanggapan. Pramono, yang merupakan kader senior PDIP sekaligus Sekretaris Kabinet, dikabarkan akan maju sebagai calon Gubernur Jakarta. Ada anggapan bahwa penunjukan Pramono sebagai calon adalah hasil komunikasi dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Namun, Jokowi tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai kebenaran kabar tersebut. Ia hanya menyatakan bahwa asumsi atau anggapan semacam itu diperbolehkan, tetapi tidak mengonfirmasi apakah benar atau tidak.
Dengan demikian, Jokowi berusaha meredakan spekulasi yang berkembang seputar Pilgub Jakarta dan Jawa Barat. Ia menegaskan bahwa proses pemilihan calon gubernur sepenuhnya berada di tangan partai politik dan koalisi yang ada, bukan pada dirinya sebagai presiden.