Pipik Dian Irawati, yang lebih dikenal sebagai Umi Pipik, turut menyoroti kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang melibatkan Cut Intan Nabila dan diduga dilakukan oleh suaminya, Armor Toreador. Umi Pipik, yang merupakan istri mendiang Ustaz Jefri Al Buchori, mengungkapkan bahwa kejadian KDRT tersebut ternyata tidak hanya terjadi sekali.
“Ya kalau ternyata kan saya baru tahu bahwa itu bukan hanya sekali ya,” ujar Umi Pipik saat ditemui di kawasan Jalan Jendral Gatot Subroto, Jakarta Selatan, pada Minggu (25/8/2024). Pernyataan ini menunjukkan bahwa Umi Pipik baru mengetahui bahwa kekerasan yang dialami Cut Intan Nabila terjadi lebih dari satu kali.
Menurut Umi Pipik, masih banyak video yang menunjukkan kekerasan lebih parah yang belum diungkap. Ia menilai bahwa Cut Intan Nabila, yang merupakan teman anaknya, mungkin adalah sosok wanita yang memilih untuk tidak mengumbar masalah tersebut.
“Dan menurut saya ya Intan sosok yang apa ya, tipe perempuan yang emang mungkin dia nggak mau mengumbar, nggak mau menutupi,” lanjutnya. Umi Pipik menilai bahwa Intan berusaha menjaga aib suaminya dan menutup-nutupi kekurangan tersebut.
Namun, Umi Pipik mengakui bahwa ada kalanya seseorang mencapai titik di mana mereka tidak lagi bisa bertahan dan akhirnya mengungkapkan penderitaannya. Ia percaya bahwa kejadian ini mungkin merupakan cara Allah untuk memberikan teguran kepada suaminya.
“Mungkin itu adalah cara Allah untuk memberikan teguran kepada suaminya. Kan ada istilah istidrot ya, itu kan ditunda. Jadi mungkin selama ini Intan mendapatkan perilaku seperti itu selama 5 tahun,” jelasnya.
Umi Pipik juga menyebutkan bahwa Intan mungkin telah diam dan bertahan selama ini karena suaminya masih diberikan nikmat oleh Allah. Namun, teguran ini muncul sebagai peringatan dari Allah untuk menyadarkan suaminya agar berubah.
Umi Pipik menegaskan bahwa wanita dalam pandangan Qur’an adalah sosok yang mulia dan bukan musibah. “Paling lagi wanita itu di dalam Qur’an disebutkan wanita itu mulia. Wanita itu bukan musibah. Wanita itu bukan menjadi, oh saya nikah sama ini jadi musibah. Bukan. Wanita mulia, wanita terhormat, wanita perhiasan,” tegasnya.