Briptu Putri Sirty Cikita Sabunge, seorang polisi wanita (polwan), menjadi perbincangan di media sosial setelah videonya yang viral. Dalam video tersebut, Putri terlihat menegur seorang pria yang sedang makan, dan aksinya dianggap tidak sopan oleh banyak netizen.
Kejadian ini bermula ketika Putri bersama beberapa rekannya mendatangi seorang pria yang sedang makan di sebuah warung. Mereka menanyakan beberapa hal terkait pekerjaan pria tersebut. Pria itu menjelaskan bahwa ia bekerja sebagai teknisi di pelabuhan. Namun, Putri tiba-tiba marah karena pria itu menjawab pertanyaannya sambil makan.
Putri dengan tegas menegur pria tersebut, meminta agar ia bersikap sopan saat diajak berbicara. Bahkan, Putri sempat mendorong bahu pria itu sambil mengatakan, “Coba kalau saya gak menghargai masnya, saya dorong-dorong gitu, enak gak?”
Pria tersebut merespons dengan tenang, memilih untuk tidak melawan, dan menyerahkan segalanya pada Tuhan. “Biarin aja biar Gusti Allah yang bales,” ucapnya.
Reaksi netizen terhadap video ini sangat beragam. Banyak yang mengkritik Putri dan rekannya karena mengganggu orang yang sedang makan. Mereka menilai tindakan Putri tidak pantas dan malah menunjukkan sikap yang kurang sopan.
Identitas Putri kemudian terungkap. Ia adalah seorang polwan dengan pangkat Briptu dan tinggal di Jakarta. Selain bertugas sebagai polisi, Putri juga dikenal karena kecantikannya dan memiliki pengikut sebanyak 142 ribu di Instagram. Ia adalah lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Painan dan juga menjalankan bisnis kue bolu premium yang dipromosikan melalui akun Instagram @apputlaris.
Setelah video tersebut viral, Korlantas Polri melalui akun resmi NTMC Korlantas Polri di platform X, @NTMCLantasPolri, memberikan klarifikasi. Mereka menjelaskan bahwa video tersebut hanyalah cuplikan dari sebuah acara berjudul The Police yang dirilis pada 22 Agustus 2024. Menurut Korlantas Polri, kejadian sebenarnya terjadi saat petugas menegur lima orang yang sedang minum minuman keras. Salah satu dari mereka tidak mengindahkan teguran dan menunjukkan sikap tidak sopan, sehingga diberikan teguran lisan.
Klarifikasi ini muncul sebagai respons terhadap kritik yang dilayangkan kepada Putri. Banyak yang menilai tindakannya tidak pantas sebagai seorang penegak hukum, terutama ketika berhadapan dengan masyarakat.