Belum lama ini, Aulia Risma Lestari, mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro (Undip), ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya. Temuan buku harian menunjukkan dugaan bahwa Risma bunuh diri akibat perundungan selama menjalani masa PPDS. Dugaan perundungan ini mengungkit kembali kasus lama di Fakultas Kedokteran Undip yang melibatkan dokter Prathita Amanda Aryani.
Kasus perundungan yang melibatkan dokter Prathita terjadi tiga tahun lalu dan menjadi viral di media sosial. Salah satu hal yang membuat warganet marah adalah perintah Prathita kepada junior untuk makan lima bungkus nasi padang yang harus direkam. Dekan Fakultas Kedokteran Undip, Yan Wisnu Prajoko, mengonfirmasi bahwa kasus tersebut benar terjadi dan Prathita telah mendapatkan sanksi.
Yan Wisnu Prajoko menyatakan bahwa kasus perundungan terhadap dokter Prathita terjadi tiga tahun lalu dan sanksinya sudah dijatuhkan. Namun, kasus dokter Risma dan dokter Prathita adalah dua hal berbeda. Kasus dokter Risma masih dalam penyelidikan polisi, sementara kasus dokter Prathita telah selesai.
Menurut Yan, kematian dokter Risma memerlukan pendalaman lebih lanjut untuk mengetahui apakah perundungan terlibat. Yan menegaskan bahwa hasil investigasi dari kepolisian akan menentukan apakah ada kaitan langsung antara perundungan dan kematian Risma. Selain itu, Yan menyebutkan pernyataan resmi hasil investigasi internal yang dirilis pada 15 Agustus 2024. Pernyataan tersebut menyebutkan bahwa dugaan perundungan yang menyebabkan Risma bunuh diri tidak benar.
Pernyataan tersebut didasarkan pada pendalaman penyakit Risma dan dukungan dari teman-temannya. Yan menyebutkan bahwa teman-teman Risma selalu mencari tahu keberadaannya jika ia tidak hadir. Dengan demikian, menurut Yan, kasus perundungan terhadap dokter Risma tidak terbukti.