Susan Wojcicki, mantan CEO YouTube dan pionir teknologi, meninggal dunia setelah berjuang melawan kanker paru-paru selama dua tahun. Kabar duka ini disampaikan oleh suaminya, Dennis Troper. Wojcicki meninggal di usia 56 tahun.
“Dengan kesedihan mendalam, saya mengumumkan kepergian Susan Wojcicki, istri tercinta saya selama 26 tahun dan ibu dari lima anak kami. Ia meninggalkan kami hari ini setelah dua tahun berjuang melawan kanker paru-paru jenis non-small cell,” tulis Troper dalam sebuah postingan di Facebook.
Troper menggambarkan Wojcicki sebagai bukan hanya teman terbaik dan pasangan hidupnya, tetapi juga sebagai sosok cerdas, ibu yang penyayang, dan sahabat bagi banyak orang. “Dampaknya terhadap keluarga kami dan dunia tak terukur. Kami sangat terpukul, namun bersyukur atas waktu yang telah kami habiskan bersamanya,” tambahnya. Troper juga meminta agar keluarganya tetap dalam pikiran semua orang di masa sulit ini.
Wojcicki adalah salah satu wanita paling berpengaruh di Silicon Valley. Ia terlibat dalam perusahaan induk YouTube, Google, sejak awal berdirinya. Ketika itu, dua pendiri Google bekerja di garasi rumahnya di California untuk mengembangkan mesin pencari. Wojcicki kemudian menjadi karyawan ke-16 Google dan bekerja di perusahaan tersebut selama hampir 25 tahun.
CEO Google, Sundar Pichai, menyampaikan belasungkawa melalui platform X pada Sabtu pagi, menyebut Wojcicki sebagai “inti” dari sejarah Google. “Dia adalah sosok yang luar biasa, pemimpin, dan sahabat yang memiliki dampak besar pada dunia. Saya, bersama banyak karyawan Google lainnya, merasa lebih baik karena mengenalnya. Kami akan sangat merindukannya,” tulis Pichai.
Wojcicki menjabat sebagai CEO YouTube selama sembilan tahun sebelum mengumumkan pengunduran dirinya pada tahun lalu. Dalam sebuah postingan blog, ia menyatakan ingin fokus pada keluarga, kesehatan, dan proyek pribadi yang ia cintai. CNN melaporkan, selama masa kepemimpinannya, Wojcicki memimpin YouTube di tengah peralihan penting menuju era media sosial. Namun, ia juga menghadapi tantangan besar terkait penyebaran informasi yang salah, ujaran kebencian, dan konten berbahaya lainnya di platform tersebut.
“Saya sangat bangga dengan semua yang telah kita capai,” tulis Wojcicki saat mengumumkan pengunduran dirinya pada tahun 2023. “Pengalaman ini luar biasa, bermakna, dan menyita waktu.”