Pertemuan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan presiden terpilih Indonesia, Prabowo Subianto, di Moskow pada Rabu, 31 Juli 2024, menarik perhatian media internasional. Laporan dari Reuters pada 1 Agustus menyebutkan, “Presiden terpilih Indonesia, Prabowo Ingin Menjalin Hubungan Lebih Kuat dengan Sahabat Baik Rusia.” Dalam kutipan yang sama, Prabowo menyatakan, “Kami menganggap Rusia sebagai teman baik dan ingin terus meningkatkan hubungan ini.”
Prabowo mengungkapkan pentingnya melanjutkan kemitraan di bidang pertahanan dan energi nuklir. Ia juga menyebutkan rencana mengirim mahasiswa Indonesia untuk belajar kedokteran di Rusia. Sektor tenaga nuklir, khususnya, menjadi fokus utama Prabowo, mengingat peran penting reaktor nuklir dalam pembangkit listrik tenaga nuklir di Rusia.
Kantor berita Anadolu Agency dari Turki juga melaporkan pertemuan tersebut. Judul berita mereka adalah, “Presiden terpilih Indonesia mengunjungi Moskow.” Dalam pertemuan di Kremlin, Putin menyoroti kemajuan dalam perdagangan dan hubungan ekonomi antara Rusia dan Indonesia. Meskipun ada tantangan global, volume perdagangan antara kedua negara meningkat dua kali lipat dalam beberapa tahun terakhir.
Putin menyatakan kesiapan Rusia untuk meningkatkan pengiriman produk pertanian dan melaksanakan proyek investasi di bidang energi, transportasi, dan infrastruktur. Ia juga membahas persiapan perjanjian pembentukan zona perdagangan bebas antara Uni Ekonomi Eurasia dan Indonesia yang diperkirakan akan berdampak positif pada perdagangan bilateral.
Prabowo menggambarkan Rusia sebagai “negara sahabat” dan menegaskan komitmennya untuk menjaga hubungan yang kuat antara kedua negara. Selain itu, Prabowo juga mengadakan pertemuan terpisah dengan Menteri Pertahanan Rusia, Andrey Belousov. Diskusi tersebut berfokus pada kerja sama bilateral di bidang pertahanan, di mana Indonesia dianggap sebagai mitra utama Rusia di kawasan Asia-Pasifik. Belousov memuji latihan militer gabungan, terutama di laut.