Sebuah studi terbaru yang diterbitkan di JAMA Network Open menyelidiki hubungan antara ruang hijau perumahan dan gejala eksternalisasi dan internalisasi pada anak-anak. Penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor potensial yang dapat mengurangi risiko yang terkait dengan gangguan kesehatan mental pada masa kanak-kanak.
Menurut penelitian tersebut, hingga 40% anak-anak di AS mungkin memenuhi kriteria gangguan mental saat dewasa, dengan peningkatan prevalensi gejala eksternalisasi (misalnya pelanggaran aturan dan agresi) dan internalisasi (misalnya depresi dan kecemasan). Para peneliti berpendapat bahwa faktor lingkungan, seperti ruang hijau seperti taman dan hutan, mungkin menawarkan peluang untuk mengurangi pemicu stres dan meningkatkan kesejahteraan emosional pada anak-anak.
Penelitian tersebut, yang memanfaatkan data dari kelompok pengaruh lingkungan terhadap hasil kesehatan anak (ECHO), mengevaluasi lebih dari 2.000 anak berusia 2 hingga 11 tahun. Para peneliti menganalisis hubungan antara ruang hijau perumahan, diukur menggunakan indeks vegetasi perbedaan normal (NDVI), dan eksternalisasi dan menginternalisasi gejala. Mereka menemukan korelasi negatif antara ruang hijau dan gejala-gejala ini pada anak usia dini, dengan NDVI yang lebih tinggi dikaitkan dengan skor gejala yang lebih rendah.
Namun penelitian tersebut tidak menemukan hubungan yang signifikan antara ruang hijau dan gejala pada anak usia pertengahan. Selain itu, tidak ada bukti adanya variasi dalam hubungan ini berdasarkan faktor-faktor seperti jenis kelamin anak atau kerentanan status sosio-ekonomi lingkungan sekitar.
Temuan ini menyoroti potensi manfaat ruang hijau dalam memitigasi gejala kesehatan mental anak usia dini. Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami mekanisme yang mendasari hubungan ini, penelitian ini menggarisbawahi pentingnya memasukkan ruang hijau ke dalam perencanaan kota dan mendorong akses terhadap alam untuk kesejahteraan anak-anak. Dengan mengakui peran ruang hijau dalam mendukung kesehatan mental, pembuat kebijakan dan perencana kota dapat berupaya menciptakan lingkungan yang mendorong hasil kesehatan mental yang positif bagi anak-anak.