Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) baru saja mengangkat Burhanuddin Abdullah sebagai Komisaris Utama PT PLN (Persero). Burhanuddin menggantikan posisi Agus Martowardojo di perusahaan pelat merah tersebut. Serah terima jabatan Komut PLN dilakukan oleh Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo. Acara tersebut berlangsung di Kantor Pusat PLN, Jakarta, pada 23 Juli 2024.
Burhanuddin Abdullah lahir di Garut, Jawa Barat, pada 10 Juli 1947. Ia pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian di bawah pemerintahan Presiden Abdurahman Wahid. Selain itu, Burhanuddin juga pernah menjadi Gubernur Bank Indonesia (BI) periode 2003-2018. Selama menjabat, ia juga menjadi gubernur untuk International Monetary Fund (IMF) di Indonesia.
Dalam kariernya, Burhanuddin menduduki berbagai jabatan penting. Ia pernah menjadi Ketua Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) periode 2003-2006. Ia terpilih kembali untuk periode 2006-2008. Pengalaman internasionalnya termasuk jabatan di dalam dan luar negeri selama kariernya di Bank Indonesia.
Pendidikan Burhanuddin dimulai dengan gelar Sarjana Pertanian dari Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran Bandung pada tahun 1974. Ia kemudian meraih gelar Master of Arts di bidang Ekonomi dari Universitas Negeri Michigan, Amerika Serikat, pada tahun 1984. Pada tahun 2006, ia memperoleh gelar Doktor Honoris Causa di bidang Ekonomi dari Universitas Diponegoro.
Selain berkarier di pemerintahan, Burhanuddin juga aktif di dunia politik. Dalam Pemilihan Presiden 2024, ia menjabat sebagai Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran. Peran ini menunjukkan dedikasi Burhanuddin untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa melalui berbagai sektor.
Penunjukan Burhanuddin Abdullah sebagai Komisaris Utama PT PLN diharapkan membawa perubahan positif. Dengan pengalamannya yang luas, diharapkan PLN dapat mencapai berbagai target strategis. Langkah ini juga diharapkan memperkuat peran PLN dalam memenuhi kebutuhan energi listrik nasional.
Sebagai pemimpin baru, Burhanuddin memiliki tantangan besar. Ia harus memastikan PLN dapat beroperasi dengan efisien dan transparan. Selain itu, ia juga harus menghadapi tantangan dalam penyediaan listrik yang andal dan berkelanjutan. Tantangan ini termasuk meningkatkan penggunaan energi terbarukan.
Kehadiran Burhanuddin di PLN diharapkan membawa inovasi. Hal ini penting untuk menjawab berbagai tantangan yang dihadapi oleh perusahaan. Dengan latar belakangnya yang kuat di bidang ekonomi, Burhanuddin memiliki potensi besar untuk membawa PLN menuju masa depan yang lebih cerah.
Perubahan kepemimpinan di PT PLN ini menunjukkan komitmen pemerintah. Mereka ingin memastikan bahwa perusahaan negara dikelola oleh orang-orang berkompeten. Hal ini penting untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat.
Sebagai Komisaris Utama, Burhanuddin Abdullah diharapkan mampu membawa PT PLN menuju era baru. Era ini ditandai dengan efisiensi, transparansi, dan keberlanjutan. Tantangan yang dihadapi tidak mudah, tetapi dengan pengalaman dan dedikasinya, Burhanuddin diyakini mampu menghadapinya.