Mengenal Sick Building Syndrome akibat Polusi Udara dan Bahayanya Terhadap Kesehatan

Ibu Kantoran
Foto: Istimewa

Sick Building Syndrome (SBS) adalah kondisi dimana penghuni gedung mengalami berbagai gejala kesehatan dan ketidaknyamanan yang berkaitan dengan waktu yang dihabiskan di dalam gedung tersebut. Gejala-gejalanya biasanya hilang atau berkurang saat mereka meninggalkan gedung.

Penyebab utama SBS adalah kualitas udara dalam ruangan yang buruk, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti:

  • Polusi udara luar ruangan: Polutan dari luar ruangan, seperti asap kendaraan bermotor, debu, dan asap industri, dapat masuk ke dalam gedung melalui ventilasi atau celah-celah.
  • Pencemaran udara dalam ruangan: Polutan yang dihasilkan di dalam gedung, seperti asap rokok, bahan kimia pembersih, dan VOC (Volatile Organic Compounds) dari cat, furnitur, dan karpet, dapat mencemari udara dalam ruangan.
  • Ventilasi yang buruk: Ventilasi yang tidak memadai dapat menyebabkan polutan menumpuk di dalam gedung dan tidak tersirkulasi keluar.
  • Kelembaban yang tinggi: Kelembaban yang tinggi dapat mendorong pertumbuhan jamur dan mikroorganisme lain yang dapat menyebabkan masalah kesehatan.

Gejala-gejala SBS

Gejala SBS bervariasi dan dapat ringan hingga parah. Gejala yang paling umum termasuk:

  • Sakit kepala
  • Pusing
  • Mual
  • Iritasi mata
  • Iritasi hidung atau tenggorokan
  • Batuk kering
  • Kulit kering dan gatal
  • Sulit berkonsentrasi
  • Kelelahan
  • Kepekaan terhadap bau
  • Suara serak
  • Alergi
  • Dingin
  • Gejala seperti flu
  • Peningkatan kejadian serangan asma
  • Perubahan kepribadian

Bahaya SBS

Meskipun SBS umumnya tidak menyebabkan penyakit serius, namun dapat:

  • Menurunkan produktivitas kerja atau belajar
  • Meningkatkan ketidakhadiran
  • Memicu serangan asma dan alergi
  • Memperburuk kondisi kesehatan yang sudah ada
  • Menurunkan kualitas hidup

Pencegahan SBS

Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah SBS, antara lain:

  • Memperbaiki ventilasi: Pastikan gedung memiliki ventilasi yang memadai untuk memungkinkan udara segar masuk dan keluar.
  • Mengurangi polutan dalam ruangan: Hindari penggunaan produk yang mengandung bahan kimia berbahaya, seperti asap rokok, bahan kimia pembersih, dan cat yang mengandung VOC tinggi.
  • Menjaga kelembaban: Jaga tingkat kelembaban di dalam gedung antara 30% dan 50%.
  • Membersihkan dan memelihara gedung secara teratur: Bersihkan gedung secara teratur untuk menghilangkan debu, jamur, dan mikroorganisme lainnya.
  • Memantau kualitas udara dalam ruangan: Gunakan monitor kualitas udara untuk memantau tingkat polutan di dalam gedung.

Jika Anda mengalami gejala SBS:

  • Bicarakan dengan dokter Anda tentang gejala yang Anda alami.
  • Laporkan gejala Anda kepada pengelola gedung.
  • Hindari menghabiskan waktu di dalam gedung jika memungkinkan.

Dengan pencegahan dan penanganan yang tepat, SBS dapat dikurangi dan dampaknya terhadap kesehatan dapat diminimalkan.

Populer video

Berita lainnya